SOLOPOS.COM - Progres pembangunan Waduk Pidekso di wilayah selatan Wonogiri, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Waduk Pidekso di Desa Tukulrejo Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dibangun dengan teknologi mutakhir dan diklaim tahan gempa.

Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Kerja (Satker) Waduk Pidekso, Dony FS. Dia mengklaim Waduk Pidekso dibangun tahan bencana, termasuk gempa megathrust.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pembangunan waduk tersebut telah mengikuti peta gempa dari pemerintah pusat. Waduk Pidekso dibangun dengan menggunakan urukan batu sehingga lebih fleksibel dan kuat dalam menahan gempa.

“Berbeda dengan bendungan beton. Kalau beton dikaji lebih mendalam lagi karena lebih rigit. Kalau ini bendungannya fleksibel, tidak ada masalah saat ada gempa,” tutur dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Pesona Waduk Pidekso Wonogiri: Sarana Irigasi hingga Wisata Air

Di samping itu, pembangunan Waduk Pidekso sudah melewati sertifikasi desain. Selain itu, umur waduk tergantung dari banyak atau sedikitnya sedimentasi di waduk.

“Saat lingkungan bisa dijaga, sedimentasi waduk dijaga, umur waduk bisa bertambah panjang. Minimal umurnya 50 tahun,” jelas dia.

Sejak Kamis (14/10/2021), waduk yang akan menjadi solusi air bersih warga Wonogiri selatan itu mulai diisi air. Menurut kajian teknis, waduk akan penuh terisi air setelah 111 hari atau sekitar empat bulan.

Baca juga: Kisah Petani Ikan di Waduk Mulur Sukoharjo Berburu Ikan Predator Berharga Jutaan

Irigasi hingga Wisata

Banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat sekitar, mulai dari untuk pengairan lahan, wisata, hingga pemanfaatkan air baru. Waduk ini direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 21 Desember 2021 mendatang. Hal itu disampaikan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat penutupan pintu conduit Waduk Pidekso pada Kamis (14/10/2021).

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan menurut kajian teknisnya waduk ini akan terisi penuh sekitar empat bulan ke depan. Menurutnya, setelah waduk difungsikan maka sejumlah manfaat bisa dirasakan khususnya untuk masyarakat kemanfaatan strategis untuk Wonogiri, terkhusus bagi masyarakat.

“Misalnya, ada 1.500 hektar lahan pertanian yang semula tadah hujan berubah menjadi lahan pertanian dengan irigasi teknis. Waduk juga berfungsi sebagai pengendalian banjir. Ada juga air baku dengan debit 300 liter per detik yang bisa dimanfaatkan,” kata dia, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Eceng Gondok Merajalela, Populasi Ikan di Waduk Mulur Sukoharjo Kian Sedikit

Selain itu, Waduk Pidekso juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat destinasi wisata baru di Kabupaten Wonogiri. Sederet nilai positif akan keberadaan waduk ini siap dioptimalkan sekaligus disosialisasikan kepada masyarakat agar aset dijaga dengan baik.

Di sisi lain, Bupati mengaku soal pembebasan lahan terdampak pembangunan Waduk Pidekso hampir selesai. Dalam hal ini, pihaknya tinggal mengurus tanah kas desa yang terendam genangan dan mencari tanah pengganti. Sedangkan tanah wakaf juga menyisakan pembayaran saja.

“Kami mengelola dan emanfaatkan sumber daya yang ada. Seluruh aset akan dijaga agar bisa meminimalkan terjadinya sedimentasi di Waduk Pidekso saat sudah beroperasi nanti,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya