SOLOPOS.COM - Area Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan sekitarnya yang akan dikembangkan mulai tahun ini. Foto diambil dari Wisata Watu Cenik, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, belum lama ini. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Waduk Gajah Mungkur Wonogiri sebagai hulu Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa, disebut sebagai sumber air yang tercemar rendaman alias cemceman popok. Hal itu dijelaskan peneliti sekaligus aktivis lingkungan hidup dari Ecoton bernama Prigi Arisandi.

Hulu Sungai Bengawan Solo berasal dari beberapa sumber mata air dari Pegunungan Sewu. Salah satunya dari Desa Jeblogan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri yang berbatasa dengan Pacitan. Aliran-aliran air ini berkumpul di Waduk Gajah Mungkur. Dari sini, Bengawan Solo sepanjang 548 km mengalir ke berbagai wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daerah aliran sungainya mencakup 16.100 km persegi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Waduk seluas 1.350 kilometer persegi itu berfungsi untuk irigasi, pengendali banjir, sumber air minum, dan pembangkit listrik. Waduk ini diklaim mengairi 30.000 hektare (ha) sawah di lima kabupaten di Jawa Tengah dan Bojonegoro di Jawa Timur.

Guna memanfaatkan waduk sebagai sumber air minum, pemerintah telah membangun sistem untuk 116.000 sambungan rumah atau sekitar 580.000 jiwa yang setara dengan jumlah penduduk di Kota Solo. Namun sistem ini belum memulai penyedotan air dari Waduk Gajah Mungkur untuk bahan baku air minum.

Baca juga: Peneliti: Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Sumber Air Minum Cemceman Popok

Air Cemceman Popok

Fakta mengejutkan tentang cemceman popok di waduk Wonogiri itu disampaikan Prigi dalam video bertajuk Popok Gajah Mungkur bagian dari Ekspedisi 3 Sungai #13 yang disiarkan di channel Youtube Watchdog Image, Jumat (18/3/2022).

Proyek ekspedisi ini merupakan kolaborasi peneliti, jurnalis, dan warga menyusuri tiga sungai utama di Pulau Jawa, yaitu Sungai Citarum, Bengawan Solo, dan Brantas. Perjalanan ini merekam ekonomi rakyat yang tidak punya pilihan dan konflik klasik antara industri dan warga yang kerap terjadi.

Dalam video perjalanan yang ditilik Solopos.com, Rabu (6/4/2022) dijelaskan bahwa Bengawan Solo adalah salah satu sungai utama di Pulau Jawa yang telah tercemar aneka limbah. Perjalanan tersebut sampai ke kawasan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi hulu Sungai Bengawan Solo.

Baca juga: Mitos Suleten: Popok Tak Dibuang ke Sungai, Pantat Bayi Panas & Gatal

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sampel air di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri telah tercemar microplastik. Selain itu ditemukan juga beberapa sampah popok bekas yang terbawa arus di Waduk Gajah Mungkur.

Prigi pun merasa prihatin melihat kenyataan bahwa air yang tercemar sampah popok itu dipakai sebagai sumber air minum.

“Ini cemceman popok yang dipakai untuk minum. Jadi memang setiap hari orang itu menggunakan tiga sampai enam popok untuk bayi mereka, termasuk juga lansia. Karena pemerintah hanya melayani sekitar 40% pengolahan sampah popok. Maka kemudian 60% orang membuang sampah popok ke sungai,” jelas Prigi.

Kebiasaan masyarakat membuang popok ke sungai itulah yang menyebabkan pencemaran. Bukti nyata tentang pencemaran itu terlihat di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. “Ini [Waduk Gajah Mungkur] cemceman terbesar popok,” tegas Prigi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya