SOLOPOS.COM - Focus Grup Discussion (FGD) dalam rangka kegiatan penyusunan rencana pembangunan infrastruktur kawasan Waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri di Ruang Girimanik Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri, Kamis (22/4/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri, berharap pengembangan kawasan Waduk Gajah Mungkur atau WGM tidak menghilangkan sumber perekonomian yang selama ini berjalan. Kontraktor menjamin sektor perekonomian warga tidak akan terdampak, bahkan justru akan berkembang.

Pernyataan itu muncul dalam Focus Grup Discussion (FGD) dalam rangka kegiatan penyusunan rencana pembangunan infrastruktur kawasan Waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri di Ruang Girimanik Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri, Kamis (22/4/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah WGM dibangun, yang kebetulan sejak juga lahir di sana, ada sebagian saudara kami yang ikut transmigrasi atau bedol desa ke luar jawa. Sebagian, termasuk kami mengais rezeki di sekitar WGM,” kata salah satu warga Desa Sendang yang ikut acara FGD, Sugiyanto.

Baca Juga: Trik Bupati Sragen Yuni Tetap Tampil Prima, Ada Peran Suami Hlo

Ekspedisi Mudik 2024

Ia berharap pengembangan kawasan WGM tidak menghilangkan sumber ekonomi warga di sekitar WGM. Setidaknya ada tiga sumber ekonomi warga Desa Sendang yakni perdagangan, budidaya ikan dan pertanian.

Pedagang, kata dia, ada yang berjualan di dalam kawasan WGM dan di bagian luar area WGM atau di pinggir jalan raya Wonogiri-Pracimantoro. Sugiyanto berharap ada beberapa akses jalan atau pintu masuk menuju kawasan wisata. Sehingga pedagang yang berada di sekitar jalan raya tetap bisa berkembang.

Selain itu karena pengembangan WGM hingga ke wilayah selatan, diharapkan ada akses keluar-masuk pendaratan ikan dari area budidaya ikan atau karamba. Karena karamba salah satu penopang ekonomi warga. Di sana ada ribuan petak yang dimiliki ratusan warga.

Dalam bidang pertanian, lanjut Sugiyanto, biasanya warga memanfaatkan area pasang surut di sekitar genangan air. Namun hal itu tidak terlalu terdampak. Warga bisa mencari lahan lain di sekitar genangan yang tidak masuk dalam pengembangan. Sehingga masih bisa melakukan kegiatan pertanian.

“Kalau kami berharap dengan adanya pengembangan itu jika pindah atau berubah tempatnya, semakin tambah juga rezekinya,” kata Sugiyanto.

Menjawab pernyataan itu, perwakilan dari kontraktor pengembang WGM, PT Wiswakharnan, Indah, menegaskan sektor perekonomian warga tidak akan terdampak dalam pengembangan WGM. Justru perekonomian warga akan berkembang.

Ia mengatakan, kawasan hijau di sekitar genangan WGM yang biasa dimanfaatkan warga untuk pertanian tetap dipertahankan dan tidak dimatikan. Justru kawasan itu akan dijadikan kawasan pembelajaran anak-anak dan publik bagaimana cara bercocok tanam di lahan yang tergantung pasang-surut air.

“Di sekitarnya akan ada agro edu park, petak tanaman padi, kebun sayur dan pusat informasi. Sehingga pengunjung yang berminat bagaimana bercocok tanam difasilitasi di kawasan itu,” kata dia.

Baca Juga: Ngaku Jarang Masak untuk Ganjar Pranowo, Ini Pembelaan Siti Atikoh

Dalam pengembangan itu, kata Indah, ada delapan pintu masuk ke kawasan wisata. Jalan keluar-masuk itu melalui permukiman warga atau jalan desa. Sehingga nantinya bisa dikembangkan homestay di permukiman warga itu.

“Dengan banyaknya pintu masuk itu, maka pedagang yang berada di luar kawasan wisata atau pinggi jalan tidak mati dan tetap mendapatkan pelanggan. Karena banyak alternatif jalan. Pedagang akan diatur agar tidak terlalu padat,” kata Indah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya