SOLOPOS.COM - Waduk Cengklik (Dok/Asiska Riviyastuti/JIBI/SOLOPOS)

Waduk Cengklik (Dok/Asiska Riviyastuti/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI--Awal musim hujan berdampak terhadap kondisi ikan keramba yang banyak dibudidayakan di kawasan Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Sekitar lima ton ikan keramba milik para petani ikan di wilayah itu dilaporkan mati selama pergantian musim ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu diakui Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Darsono, kepada wartawan di Boyolali, Kamis (18/10/2012).

“Kami sudah menerima laporannya [ikan keramba mati]. Sudah kami cek ke lapangan dan memang totalnya ada sekitar lima ton ikan keramba yang mati pada awal pergantian musim ini,” ungkap Darsono.

Darsono menjelaskan kematian ikan-ikan keramba di awal musim hujan dipicu kondisi waduk yang mulai dialiri air sungai hingga menyebabkan gelombang air waduk. Selanjutnya, tumpukan sedimen dan sisa pakan di dasar waduk pun naik. “Kondisi tersebut menyebabkan kadar oksigen dalam air menurun, sehingga bisa memicu kematian ikan-ikan tersebut karena turunnya kadar oksigen di dalam air. Akibatnya ikan-ikan itu pun kekurangan oksigen hingga mati,” terangnya.

Namun Darsono mengatakan kondisi tersebut tidak terus menerus terjadi. Sebab jika kondisi air waduk berangsur normal, maka kadar oksigen dalam air lambat laun juga akan normal kembali. Menurutnya, perubahan kondisi air dalam waduk itu wajar terjadi saat pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.

Waspada

Terpisah, Sekretaris Kelompok Tani Ngudi Rejeki, Walidi, mengakui saat pergantian musim seperti sekarang ini, para petani ikan keramba rata-rata harus waspada. Terutama karena ikan-ikan keramba saat ini rata-rata belum siap dipanen.

”Ya harus rajin-rajin mengontrol keramba setiap harinya. Karena di awal musim hujan seperti ini, ada perubahan kondisi sehingga ikan-ikan bisa mabuk dan mati,” kata Walidi saat dihubungi ponselnya, Kamis.

Dalam kondisi cuaca seperti saat ini, Walidi mengatakan pada setiap keramba dipastikan ada ikan yang mati. Untuk mengurangi tingkat kematian, petani keramba memanfaatkan mesin pompa air untuk mengalirkan air ke keramba. ”Supaya air mengalir dan meningkatkan kadar oksigen dalam air,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya