SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati suasana senja di Pantai Parangtritis, Bantul, beberapa waktu lalu. Makin banyaknya wisatawan yang mengunjungi berbagai objek wisata di kabupaten ini belum diimbangi dengan fasilitas yang memadai, khususnya dalam fasilitas MCK. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pengunjung menikmati suasana senja di Pantai Parangtritis, Bantul, beberapa waktu lalu. Makin banyaknya wisatawan yang mengunjungi berbagai objek wisata di kabupaten ini belum diimbangi dengan fasilitas yang memadai, khususnya dalam fasilitas MCK. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

BANTUL – Sarana mandi cuci kakus (MCK) di beberapa obyek wisata di Bantul dinilai belum memadai. Sementara, jumlah wisatawan terus bertambah tiap tahun.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Hal itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD Bantul, Sadji. “Hingga kini, tempat-tempat wisata masih minim MCK. Salah satunya di obyek wisata pantai,” kata Sadji, Jumat (16/11/2012). Padahal, anggota Dewan dari Fraksi PAN itu menambahkan, sektor pariwisata selalu menjadi andalan utama bagi Pemkab Bantul untuk meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain minimnya MCK, Sadji juga menyinggung pentingnya pembangunan instalasi listrik di beberapa obyek wisata. Salah satunya Pantai Gua Cemara di Dusun Patihan, Gadingsari, Sanden.

Menanggapi masih terbatasnya sarana MCK di beberapa obyek wisata, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo mengaku pihaknya terus melakukan pembenahan. “Soal MCK tentu menjadi salah satu prioritas kami di tahun depan,” kata Bambang. Adapun soal jaringan listrik di Pantai Gua Cemara, Disbudpar sudah berkoordinasi dengan PLN sejak jauh hari.

Menurut Bambang, pemasangan jaringan listrik di Pantai Gua Cemara membutuhkan anggaran sekitar Rp 130 juta. Saat ini, beberapa tiang listrik sudah dipasang di sekitar pantai tersebut. “Kami berharap listrik segera mengaliri Pantai Gua Cemara. Sebab, meski malam hari, obyek wisata itu terus kedatangan pengunjung yang hendak camping, outbound, dan lain-lain,” pungkasnya.

Terpisah, salah satu warga Dusun Mancingan, Parangtritis, Kretek, Indratno, membenarkan jika sarana MCK di obyek wisata pantai masih terbatas. “MCK dikelola sebagian warga yang membuka usaha jasa penitipan kendaraan. Tarifnya terjangkau. Rp1.000 untuk buang air kecil dan Rp2.000 untuk mandi dan buang air besar,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya