SOLOPOS.COM - Kelelawar tidur (www.arkive.org)

Solopos.com, JAKARTA-Virus baru ditemukan di China dan disebut mirip Covid-19. Temuan ini jelas harus menjadi kewaspadaan bersama.

Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini. Para ilmuwan telah menemukan virus kelelawar baru di China yang mereka yakini 94,5 persen identik dengan Covid-19. Peneliti dari Shandong First Medical University dan Shandong Academy of Medical Sciences di Taian, China membuat penemuan ini di kelelawar regional.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memperingatkan lebih banyak penyakit seperti Covid-19 dapat berpindah dari hewan ke manusia. WHO memperingatkan hal ini bisa jadi pandemi baru dan menyebutnya sebagai ancaman 'Penyakit X'. Para ilmuwan mengatakan penyakit yang disebut RpYN06 itu hampir identik dengan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.

Baca Juga: Kenali Gejala Kritis Covid-19 pada Anak, Apa Saja Ya?

Dalam peringatan keras, para peneliti China mengatakan RpYN06 adalah penyakit yang paling dekat dengan Covid-19 sejauh ia memiliki protein lonjakan yang serupa.

Dikutip dari Bisnis.com, Minggu (14/3/2021), protein lonjakan adalah struktur di luar virus yang digunakannya untuk mengikat sel manusia. Sejauh ini, tidak ada virus lain yang ditemukan pada kelelawar atau hewan yang memiliki struktur serupa dengan SARS-CoV-2.

Ilmuwan Shandong melihat 411 sampel yang dikumpulkan dari 23 spesies kelelawar di Provinsi Yunnan di China selama 2019 dan 2020. Hasilnya mereka menemukan empat virus terkait SARS-CoV-2.

Selain RpYN06, penulis mengatakan dalam makalah mereka bertema tiga virus Corona terkait SARS-CoV-2 lainnya hampir identik secara berurutan. Penelitian ini dipimpin oleh Weifeng Shi. Weifeng Shi mengatakan  ini merupakan kerabat SARS-CoV-2 beredar pada spesies satwa liar di kawasan geografis yang luas di Asia Tenggara dan Tiongkok selatan.

Baca Juga: Pulau Ini Diperkirakan Capai Herd Immunity Akhir Bulan Ini Loh

Mereka mengatakan temuan mereka menyoroti keragaman virus kelelawar yang luar biasa, dan memperingatkan bahwa penting melakukan upaya pengawasan lebih lanjut terkait hewan liar yang lebih luas di wilayah ini untuk membantu melacak adanya virus yang sedang berlangsung dari hewan ke manusia. Sebelumnya, para ahli virologi Chris van Tulleken juga memperingatkan pandemi virus lain bisa lebih mematikan daripada epidemi Covid-19 saat ini. Sebagaimana diketahui virus Corona diduga juga berasal dari kelelawar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya