Solopos.com, SRAGEN -- Target tingkat kemiskinan di Kabupaten Sragen terancam tidak tercapai. Hal itu merupakan dampak pandemi Covid-19 yang melanda sejak sekitar Maret 2020.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengakui harus bekerja keras untuk memenuhi target dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Ada dua target yang kemungkinan tak tercapai.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Target RPJMD kami belum bisa terpenuhi 100% apalagi dengan adanya Covid-19. Untuk angka kemiskinan cenderung meningkat karena dampak Covid-19. Wabah Covid-19 juga memperburuk laju pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor investasi,” ujar Yuni, sapaan akrab Bupati, saat ditemui wartawan di Sragen, Sabtu (12/9/2020) siang.
Obat Nyamuk Picu Kebakaran Rumah Lansia di Mejayan Madiun
Sementara untuk sektor lain diperkirakan bisa terpenuhi. "Untuk target peningkatan infrastruktur jalan, jembatan, dan pertanian sudah bisa terpenuhi. Contohnya, meskipun lahan pertanian terkena pembangunan jalan tol, tetapi Sragen masih surplus pangan," imbuh dia.
Yuni menerangkan masalah kemiskinan menjadi pekerjaan rumah (PR) paling besar. Dia melihat kemiskinan di Sragen cenderung mundur pada 2020 karena dampak Covid-19. Yuni menyebut kemiskinan di Sragen seperti kembali ke awal seperti pada 2017 lalu.
Bisa Buat Ngadem, Hutan Kota Jadi Taman Rekreasi di Pinggiran Kota Sragen
Investasi di Sragen
Selain kemiskinan, Yuni mengatakan target investasi juga harus dikejar karena Sragen menjadi daerah pro-investasi. Selama ini, Yuni melihat ada penolakan warga yang lahannya hendak digunakan untuk investasi padahal secara tata ruang sudah memenuhi.
Pada kasus-kasus seperti itu, Yuni menyampaikan Pemkab Sragen perlu campur tangan untuk sosialisasi tentang pentingnya investasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Litbang Sragen, Tri Mulyono, menyampaikan angka kemiskinan Sragen 2019 sebesar 12,79%.
Penyaluran Kredit BPR di Soloraya Tumbuh 9,29%, Apa Artinya?
Berdasarkan RPJMD, kemiskinan ditargetkan turun 0,6% per tahun. Tetapi khusus pada 2020 ini berbeda karena dampak Covid-19.
“Di Jawa Tengah saja per Maret 2020, angka kemiskinan naik 0,83%. Data itu diambil dari Badan Pusat Statistik Jateng. Untuk Sragen prediksinya ya sulit [tingkat kemiskinan] bisa turun 0,6%. Kami tidak bisa memprediksi karena situasi tidak menentu. Tidak naik saja, kami sudah Alhamdulillah,” ujar dia.