SOLOPOS.COM - Kondisi Sulami yang tengah menjalani perawatan di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Minggu (11/4/2021). (Istimewa/Susilowati)

Solopos.com, SRAGEN -- Lama tidak terdengar kabarnya, Sulami, 39, wanita yang dijuluki manusia kayu saat ini ternyata tengah menjalani perawatan di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Wanita asal Dusun Selorejo Wetan, RT 31, Desa Mojokerto, Kedawung, Sragen, itu dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun pada Jumat (9/4/2021). Sebelum dibawa ke rumah sakit, Sulami hanya bisa terbaring lemas diranjang dalam beberapa hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Oleh keluarganya, Sulami kemudian dilarikan ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada gejala penyakit kurang darah atau anemia. “Gejalanya sakit perut sama muntah darah, eh ternyata kurang darah,” ujar Susilowati, 26, adik Sulami, kepada Solopos.com, Senin (12/4/2021).

Baca Juga: Embung Pungkruk di Desa Ngepringan, Jenar, Sragen, Bakal Jadi Objek Wisata

Ekspedisi Mudik 2024

Hingga Minggu (11/4/2021) dirawat di RSUD Sragen, Sulami yang dijuluki manusia kayu karena penyakit langka bamboo spine atau punggung bambu itu sudah menghabiskan empat kantong darah.

Setelah empat hari menjalani perawatan, pada Senin, kondisi Sulami berangsur membaik. “Alhamdulillah sudah jauh lebih baik [kondisi kesehatan Sulami]. Semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” terang Susilowati.

Sulami menderita penyakit yang cukup langka yakni bamboo spine atau punggung bambu. Penyakit dengan istilah medis Ankylosing Spondylitis ini diderita Sulami karena faktor genetik.

Baca Juga: Tak Hanya Tilang, Satlantas Solo Bakal Jerat Pelaku Balap Liar Dengan Pidana

Kaku Seperti Kayu

Penyakit bamboo spine telah membuat tulang-tulang belakang Sulami menyatu sehingga kaku dan dijuluki manusia kayu asal Sragen. Penyakit itu juga sudah menjalar ke tulang tangan dan kaki.

Hal itu membuat anggota tubuh Sulami menjadi kaku layaknya kayu. Pempers khusus orang dewasa dan tisu basah saat ini menjadi barang yang paling berharga bagi Sulami.

Baca Juga: Terdakwa Pembunuhan Wanita Terbakar Dalam Mobil Di Sukoharjo Divonis Mati

Sulami tercatat sebagai penerima bantuan program keluarga harapan (PKH). Segala kebutuhan Sulami saat ini banyak bergantung kepada Susilowati. Untuk menambah penghasilan, Susilowati biasa bekerja dengan berjualan cabai dan terung.

Sementara Sulami bekerja membuat kerajinan tangan seperti gantungan kunci, dompet dan tas dari bahan dasar mote. Aneka kerajinan tangan itu biasa dibuat Sulami sambil tiduran di ranjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya