SOLOPOS.COM - Ilustrasi tabung oksigen. (theconverstaion.com)

Solopos.com, SRAGEN — Manajemen RSUD dr Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen ketir-ketir dengan stok oksigen untuk pasien Covid-19 yang dirawat di bangsal intensive care unit (ICU) maupun di bangsal isolasi.

Kebutuhan oksigen di RSSP Sragen mencapai 1.500 meter kubik per hari, sementara stok yang tersedia pada Rabu (23/6/2021) tinggal 2.000 meter kubik. Bed occupancy rate (BOR) ruang ICU RSSP Sragen sudah hampir penuh.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Sebanyak 17 tempat tidur yang tersedia sudah terisi 16 orang per Rabu pagi pukul 10.00 WIB. Sementara BOR untuk ruang isolasi Covid-19 mencapai 79%, yakni dari kapasitas 91 tempat tidur sudah terisi 72 orang pada waktu yang sama.

Baca Juga: Warga Sragen Buktikan Ivermectin Ampuh Jadi Obat Covid-19, 5 Hari Mengonsumsi Langsung Negatif

Wakil Direktur Pelayanan dan Mutu RSSP Sragen, dr Joko Haryono, menyampaikan hampir setiap hari ada pasien antre masuk ICU di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Saat pasien Covid-19 masuk ICU RSUD Sragen, ujarnya, stok oksigen menjadi vital karena biasanya fungsi paru-paru menurun.

Pemberian oksigen untuk menaikkan fungsi paru-paru pasien agar longgar sehingga pernapasan menjadi lancar atau tidak sesak napas.

“Fungsi paru-paru, terutama aveoli menurun sampai di angka 50 cukup berat untuk menaikkan pada posisi normal di angka 98. Perburukan tersebut akan semakin fatal ketika ada penyakit penyerta,” ujar Joko saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu siang.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Mobil Terbakar di Jalan Tol Solo-Kertosono, Pengemudi Tewas Terpanggang

Joko menambahkan banyak kasus pasien Covid-19 mengalami pemburukan saat datang karena sebelumnya isolasi mandiri di rumah. Pasien dalam kondisi seperti itu peluang tertolongnya relatif kecil.

Kebutuhan Mendesak

Joko sempat berpikir dan bekerja keras untuk menyelamatkan pasien Covid-19 pada Minggu (20/6/2021) malam. Saat itu, stok oksigen RSUD Sragen dalam kondisi kritis karena oksigen liquid habis sehingga harus menyuapkan oksigen cadangan berupa oksigen tabung.

Dalam waktu 1,5 jam sebanyak 16 tabung oksigen habis. Untungnya malam itu, Joko bisa mendapatkan suplai 30 tabung oksigen dan pada pagi harinya atau Senin dapat suplai lagi dari oksigen liquid.

Baca Juga: Mangkrak 1 Tahun, Begini Kondisi SDN 2 Kragilan Sragen yang Disiapkan untuk Isolasi Pasien Covid-19

“Posisi sekarang itu, kami ketir-ketir karena setiap hari harus pastikan stok oksigen. Kalau belum pastik stoknya, saya sampai tidak bisa tidur. Kadang juga bekerja 24 jam,” jelasnya.

Joko mengatakan sudah bekerja sama dengan PT Samator untuk pengadaan stok oksigen RSUD Sragen. Ia menambahkan sebenarnya sudah ada sistem yang terhubung supaya ketika stok menipis langsung dikirim.

Namun, dalam dua pekan terakhir ini dengan lonjakan pasien Covid-19, kebutuhan oksigen mendesak dan banyak. Pada 2020 lalu kebutuhan oksigen hanya 700-1.000 meter kubik per hari, tetapi saat ini kebutuhannya sampai 1.500 meter kubik per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya