SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo mulai mencatatkan lonjakan jumlah kasus baru positif virus corona dalam dua hari terakhir setelah beberapa bulan melandai. Pada Rabu (26/1/2022), Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat sembilan tambahan kasus baru.

Sedangkan pada Kamis (27/1/2022) tercatat tujuh kasus baru. Sehingga dalam dua hari tersebut tambahan kasusnya 16 orang, di mana empat di antaranya berdomisili di luar Solo dan sisanya domisili Solo. Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan total kasus konfirmasi positif aktif hingga Kamis menyentuh 32 kasus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini yang harus kita waspadai. Baru saja saya konfirmasi Bu Ning [Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih] karena di luar kasus SMA Warga ini di beberapa kelurahan muncul juga. Mungkin mereka beraktivitas di luar kota saat akhir pekan, kemudian terkonfirmasi positif,” katanya kepada wartawan, Kamis sore.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Solo Tersisa 5 Orang, Pemkot Waspadai 2 Pekan ke Depan

Ia khawatir apabila kasus corona aktif itu kembali bertambah, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal naik level dan harus melakukan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Salah satunya, membatasi jam buka toko, mal, pusat perbelanjaan, hingga pasar nonesensial.

Memperketat Pengawasan Prokes

“Kalau PPKM Level 3 jamnya buka sampai sore, kembali ke evaluasi lagi. Pasar, pasar modern itu nanti terdampak lagi. Tutup sore kan repot lagi. Makanya, kami imbau warga untuk kembali memperketat protokol kesehatan, memakai masker, mengurangi mobilitas, dan sebagainya,” ucap Teguh.

Guna memperketat pengawasan, Pemkot bakal menerjunkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk patroli secara berkala di berbagai pusat kegiatan masyarakat yang memunculkan keramaian.

Baca Juga: 12 Guru dan Siswa SMA Warga Solo Positif Corona, Begini Kronologinya

Ihwal temuan belasan kasus positif virus corona di sekolah Kota Solo, Teguh menyebut penghentian PTM hanya di sekolah yang terdapat temuan kasus. PTM di sekolah lain tetap berjalan seperti biasa sembari mengejar capaian vaksinasi kategori anak usia 6-11 tahun.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan prosedur tracing di SMA Warga Solo sama seperti program surveilans, yakni menyertakan exit test atau uji swab ulang setelah lima hari dari hasil tes negatif.

Program Surveilans

“Kalau sudah negatif semua [di exit test], baru dinyatakan aman untuk kembali menggelar PTM. Untuk program surveilans di 29 sekolah tetap kami laksanakan sesuai jadwal, Februari nanti,” jelasnya.

Baca Juga: Guru dan Siswa Terpapar Covid-19, PTM di SMA Warga Solo Dihentikan

Seperti diberitakan, total 12 guru dan siswa serta pegawai SMA Warga Solo terkonfirmasi positif corona terhitung sejak awal pekan ini. Temuan kasus ini berawal dari salah satu guru yang memeriksakan kesehatan dan hasilnya positif Covid-19.

Petugas kesehatan kemudian melakukan tracing dan ditemukan ada 12 kontak erat. Hasil tes swab 12 orang kontak erat itu keluar pada Selasa (25/1/2022) dan ternyata ada 11 orang yang positif. Tracing berlanjut ke kontak berikutnya dengan jumlah total 104 siswa dan 55 guru.

Mereka menjalani pengambilan sampel swab pada Selasa namu hingga Kamis (27/1/2022) hasilnya belum keluar. Akibat temuan kasus positif corona ini, PTM di SMA Warga Solo dihentikan sementara mulai Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya