SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA– Kendati dijuluki sebagai kota pelajar, Daerah Istimewa Yogyakarta justru mengalami pukulan oleh hasil Ujian Akhir Nasional SMP karena sebanyak 10.833 siswa dinyatakan tidak lulus.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah tersebut merupakan 22,51% dari jumlah peserta, alias satu dari lima siswa SMP yang mengikuti UAN gagal. Secara nasional, DIY menjadi provinsi dengan hasil UAN terburuk ketiga setelah Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Timur.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Provinsi tetangga DIY, Jawa Tengah, juga tak beruntung karena 18,69% siswa yang mengikuti UAN SMP  menemui kegagalan. Sebanyak 93.676 gagal memenuhi syarat minimal kelulusan UN 5,5.

Namun, kegagalan dalam UAN ini tidak serta merta mengganjal kelulusan para siswa. Setelah digabungkan dengan nilai dari sekolah, hanya 365 (0,72%)siswa di DIY dinyatakan tidak lulus.

Kendati demikian, DIY masih menempati posisi kesebelas sebagai provinsi dengan tingkat tidak lulus paling besar di Indonesia. Adapun Jawa Tengah berada diperingkat sepuluh terburuk dengan tingkat ketidaklulusan 0,85% atau 4.287.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan  secara nasional tingkat kelulusan siswa SMP/MTS secara nasional mencapai 99,22% dari 3.697.865 peserta Ujian Nasional.

Menurut Nuh pendaftar  UAN tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS) ada 3,745.967, tetapi  yang tidak memasukan nilai sekolah 19.095. Padahal untuk lulus ada penggabungan nilai UN murni dan nilai sekolah.

“Total yang tidak lulus ujian 15.945 siswa dan  provinsi yang siswanya paling tinggi ketidaklulusannya adalah Nusa Tenggara Timur  mencapai 4.287 siswa dan yang paling kecil adalah provinsi DKI karena hanya ada 1 siswa yang tidak lulus,” jelas Nuh.

Dengan demikian, jelasnya, sekolah yang lulus 100%  ada 42.146 sekolah (88,94%) dengan jumlah siswanya 3.169.682 siswa. Tiga provinsi dengan peserta UN terbesar adalah Jawa Barat 660.308 siswa, Jawa Timur 546.503 siswa dan Jawa Tengah 506.643 siswa.

Dari sisi rata-rata  nilai ada penurunan dari 7,8 menjadi 7,47. Namun dari  tingkat kelulusan naik. Nilai sekolah umumnya merucut terbanyak yakni 7-8. Tapi kalau nilai UN melebar dengan range 4-9 artinya lebih luas mengukur kemampuan siswa, jelasnya.

“Mata pelajaran yang banyak tidak lulus adalah Matematika, Bahasa Inggris, IPA dan Bahasa Indonesia. Pelaksanaan Ujian Nasional dapat memetakan kemampuan siswa di setiap mata plajaran hingga kemampuan guru mengajarpun ikut terdeteksi,” ungkap Nuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya