SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter. (Freepik)

Solopos.com, MADIUN — Sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Madiun mulai mengalami kekurangan tenaga kesehatan atau nakes. Hal ini karena jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat dan jumlah nakes yang juga terpapar Covid-19 sehingga harus menjalani isolasi.

Seperti yang dialami di RSUD dr. Soedono Madiun dan RS Lapangan Joglo Dungus, Kabupaten Madiun. Kedua rumah sakit ini mencatatkan kekurangan tenaga kesehatan akibat membeludaknya kasus Covid-19 akhir-akhir ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Plh. Direktur RSUD dr. Soedono Madiun, Dwi Siwi Mardiati, mengatakan kendala yang dihadapi saat ini adalah kekurangan tenaga dokter maupun perawat. Apalagi setelah ada 88 nakes RSUD dr. Soedono yang terpapar Covid-19 dan saat ini masih menjalani isolasi.

“Untuk memenuhi standar pelayanan, kami telah memobilisasi nakes dari unit lain ke ruang perawatan Covid-19,” kata dia, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Langka, Pabrik Zat Asam Lanud Iswahjudi Mulai Produksi Oksigen

Saat ini pihaknya juga telah membuka rekrutmen sukarelawan untuk posisi perawat. Ada sembilan lowongan yang disediakan. Namun, hingga saat ini jumlah tersebut belum terpenuhi.

Dia menuturkan ada yang sudah mendaftar sebagai nakes kemudian akhirnya mengundurkan diri. Ada juga yang telah mendaftar, bahkan belum diproses berkas pendaftarannya, sudah mengundurkan diri.

“Alasannya mungkin takut. Kami sudah mengupayakan penambahan perawat dengan membuka rekrutmen sukarelawna perawat. Hanya saja mungkin kondisinya seperti saat ini, peminatnya kurang,” jelas dia.

Dwi menuturkan untuk gaji yang ditawarkan bagi sukarelawan perawat ini cukup menjanjikan yakni Rp5 juta per bulan. Saat ini, pihaknya baru mendapatkan empat sukarelawan dan kurang lima orang.

Baca juga: Waduh! Puluhan Nakes RSUD dr. Soedono Madiun Terpapar Covid-19

Nakes Madiun Terpapar Covid-19

Jubir Satgas Covid-19 RSU Dungus dan RSL Joglo Dungus, Muhidin, mengatakan saat ini ada 28 nakes yang terpapar Covid-19. Kondisi ini membuat pihak rumah sakit kekurangan tenaga kesehatan.

“Ada 28 nakes yang terpapar. Sebagian besar perawat. Mereka memang perawat yang menangani pasien Covid-19,” kata dia.

Untuk memenuhi standar pelayanan bagi pasien Covid-19, kata Muhidin, pihaknya telah merotasi sejumlah nakes ke ruang isolasi. Pihaknya juga berkoordinasi dengan rumah sakit lainnya supaya tidak merujuk pasien ke RSU Dungus hingga terjadi penumpukan pasien. Hal ini karena rumah sakit sedang kekurangan tenaga kesehatan.

Baca juga: PPKM Darurat Kok Malah Mesum di Homestay, Ketangkap Satpol PP Deh

Muhidin menuturkan pihaknya kini membuka rekrutmen sukarelawan dokter umum. Untuk persyaratannya, pria/wanita berusia maksimal 35 tahun, surat lamaran, curiculum vitae, pas foto terbaru. Foto kopi ijazah, foto kopi KTP, foto kopi kartu BPJS Kesehatan, surat izin dari orang tua/wali/pasangan. Surat pernyataan bersedia menjalankan tugas sebagai sukarelawan di RSL Joglo Dungus sesuai keilmuan. Dilampiri materai 10.000/6.000+3.000 dan tidak berstatus sebagai ASN. Atau sedang terikat kontrak kerja dengan lembaga/instansi lain.

Kirim lamaran melalui Google Forma http://bit.ly/RSLjoglodungus. Untuk insentif yang diberikan Rp7,5 juta per bulan.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya