SOLOPOS.COM - Kendaraan antre melintasi perlintasan kereta api (KA) simpang tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, Rabu (24/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo tengah mendata sejumlah infrastruktur yang terdampak pembangunan jalur ganda Solo-Semarang fase 1 atau rel layang Simpang Joglo.

Selain jalan, terdapat saluran air drainase primer yang bakal tergeser. Kepala DPUPR Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, mengaku tengah meminta detail engineering design (DED) ke Balai Teknik Perkeretaapian (BTPK) Wilayah I Jawa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami meminta DED pastinya dulu, sehingga saya bisa mengidentifikasi jalan dan saluran mana yang terkena. Kemudian, saya baru bisa merencanakan pembangunan atau pengalihan infrastruktur itu. Lokasinya di mana, bagaimana, begitu,” katanya kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Mudik Dilarang, Semua Pendatang Menginap Di Solo Wajib Bawa SIKM Dan Hasil Tes Swab

Ekspedisi Mudik 2024

Paket pertama pembangunan rel ganda di Simpang Joglo, Solo, yakni pembangunan rel layang tunggal BTPK. Sebelum rel layang dibangun, BTPK harus menggeser rel yang ada saat ini sepanjang enam meter ke arah barat titik semula.

Luasan selebar enam meteran itu masih berada dalam rail of way (ROW) atau batas lahan perkeretaapian untuk menjamin keselamatan kereta api. “Pergeseran itu tentu menggeser jalan dan saluran. Karena relnya digeser, jalan dan saluran itu juga ikut tergeser,” jelas Sita, panggilan akrabnya.

DPUPR Solo sudah melakukan survei lokasi pembangunan rel layang Simpang Joglo itu bersama instansi terkait, namun detail teknisnya belum didapat sehingga titik pasti infrastrukturnya juga belum diketahui.

Baca Juga: Solo Paragon Jadi Mal Pertama Siaga Candi, Dilengkapi Ruang Isolasi Dan Ambulans

Mendata Hunian Dan Lahan

Lantaran BTPK baru mendata hunian dan lahan terdampak, ia memaklumi apabila infrastruktur yang ikut terkena proyek belum masuk perincian. “Mereka menjanjikan secepatnya. Mungkin karena baru hitungan makro, belum sampai ke mikro,” imbuhnya.

Sita menyebut salah satu saluran yang terdampak adalah saluran primer Nayu yang mencakup area Universitas Slamet Riyadi (Unisri).

Area tersebut kerap kebanjiran saat hujan deras sehingga perencanaan lokasi saluran primer pengganti menjadi hal yang vital. “Kami ingin saluran penggantinya sekaligus untuk mengatasi genangan besar di wilayah tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: Tak Ada Kelonggaran, Warga Kena Rel Layang Joglo Solo Wajib Pindah Sebelum Juli

Sebelumnya, BTPK Wilayah I Jawa Tengah menyebut sebanyak 523 hunian warga terdampak pembangunan rel layang Simpang Joglo, Solo. Ratusan hunian milik warga itu sudah diukur dan akan dihitung nilai ganti ruginya oleh tim appraisal.

“Pelaksananya adalah tim dari Gubernur Jawa Tengah. Kami hanya meminta bantuan penanganan dampak sosial,” ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Teknis dan Pengadaan Tanah Rel Layang Joglo, Bayu Nur, kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya