SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo mencatat sejumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia saat masih berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Hal itu dikarenakan kondisi mereka sudah tidak cukup baik ketika dibawa ke RSUD tersebut. Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi, mengatakan sebagian pasien tersebut adalah kiriman dari RS rujukan lini kedua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kondisi mereka sudah parah ketika sampai di RSUD dr Moewardi. Tim dokter telah berupaya semaksimal mungkin melakukan penanganan, namun pasien tak terselamatkan.

Baca Juga: RSUD Dr Moewardi Solo Tambah 3 Tenda Darurat, Kota Bengawan Tidak Baik-Baik Saja

“Kadang pasien datang dalam kondisi buruk, sehingga bisa jadi langsung meninggal. Terapi kami sudah optimal tapi kalah dengan kondisinya yang terlalu buruk,” katanya kepada Solopos.com, Senin (28/6/2021).

Cahyono tak bisa memerinci total pasien Covid-19 yang meninggal dunia di IGD RSUD dr Moewardi Solo. Menurutnya, mereka meninggal saat antre masuk ruang isolasi.

Ia memastikan penanganan pasien di IGD sama alias tidak dibeda-bedakan. "Kami masih memiliki cadangan bed, oksigen juga lancar, tidak kekurangan,” jelasnya.

Baca Juga: Bed Isolasi Pasien Covid-19 RS Kota Solo Selalu Penuh Meski Terus Ditambah

Cahyono mengakui kondisi saat ini kondisinya jauh lebih berat dibandingkan Januari-Februari 2021 lalu atau setelah libur Natal dan Tahun Baru.

Kapasitas Ruang Isolasi Terus Ditambah

Proses peningkatan kapasitas ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di RSUD dr Moewardi Solo menjadi 400 unit masih terus dilakukan.

Satu gedung, yakni Tulip yang berkapasitas 80 tempat tidur bakal digunakan untuk merawat pasien Covid-19. Sehingga RSDM nantinya bisa menampung 400 pasien. “Sehari ada 15-20 pasien dirujuk kepada kami, termasuk pasien anak,” ucapnya.

Baca Juga: Mulai Besok! Balita dan Ibu Hamil Tak Boleh ke Tempat Publik di Solo

Cahyono kemudian menyebut adanya pasien anak dalam daftar rujukan. Kendati tak banyak, namun hal tersebut tidak terjadi pada lonjakan kasus medio Februari-Maret. "Anak-anak yang dirujuk, bergejala, iya,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Direktur RSUD Bung Karno (RSBK) Solo, Wahyu Indianto. Dari 40 ruang isolasi yang terisi pasien, beberapa di antaranya terisi anak-anak. “Jika dibandingkan Januari ini lebih berat,” katanya.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Melonjak, Polresta Solo Gandeng Ormas Jadi Tracer

Saat ini, seluruh ruangan baik isolasi biasa maupun ICU sudah terisi pasien. Jika pasien isolasi kondisinya sudah membaik, pasien bakal langsung memulangkan karena ruangannya sudah dipesan oleh Puskesmas.

“Mereka kami pulangkan tapi yang kosong itu juga sudah dipesan Puskesmas karena Puskesmas juga sudah kesulitan merujuk. Memang kami prioritaskan rujukan Puskesmas karena jejaring. Kasihan temen-temen Puskesmas kalau kesulitan,” tandas Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya