Solopos.com, JOGJA — Kabid Humas Polda DI Yogyakarta, Kombes Pol Yulianto, menyebut seluruh sekolah di Yogyakarta mempunyai geng pelajar. Meskipun tidak semua geng pelajar itu brutal hingga membuat kejahatan jalanan seperti klitih.
Dia mengatakan Polda dan seluruh Polres di DIY sudah mengidentifikasi geng pelajar di sekolah-sekolah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Hanya, sifatnya ada yang masih manis-manis dan ada yang sudah berubah brutal,” kata dia, Selasa (12/4/2022).
Geng sekolah seperti M yang terlibat dalam aksi klitih hingga menewaskan seorang pelajar di Jalan Gedongkuning, Kota Jogja, beberapa waktu lalu, kata dia, termasuk geng sekolah yang sudah berubah menjadi brutal.
Baca Juga: Antisipasi Klitih, Tempat Nongkrong di Jogja Bakal Didata dan Diawasi
“Saya belum bisa katakan secara pasti untuk yang brutal. Tapi kan dari beberapa geng yang ada di DIY ini, beberapa kali tertangkap indikasinya itulah yang brutal,” katanya.
Yulianto menyampaikan kepada orang tua yang memiliki anak remaja, jika ada indikasi terlibat geng sekolah agar diminta berhenti. Peran dari sekolah untuk menghentikan perkembangan geng sekolah juga sangat diperlukan.
Hal ini dikarenakan polisi hanya bisa menindak ketika para anggota geng tersebut sudah melakukan aksi kejahatan, sehingga upaya pencegahan dari orang tua dan sekolah sangat penting.
“Memang ketika tidak terjadi tindak pidana juga tidak bisa kami tindak,” ungkapnya.
Baca Juga: Pelaku Klitih yang Tewaskan Remaja Tertangkap, Ini Permintaan Sultan
Meski demikian dari kepolisian memastikan telah melakukan upaya pencegahan seperti sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga meningkatkan kegiatan patroli pada jam-jam rawan terjadinya kejahatan jalanan.
Terkait kekerasan jalanan yang menewaskan satu orang di Gedongkuning, Jogja beberapa waktu lalu, Polda DIY menekankan hal itu sebagai tawuran antar kelompok. Polisi juga berencana memanggila orang tua dan sekolah tempat korban dan pelaku.
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi mengatakan kedua kelompok berpotensi menjadi pelaku atau korban.
Baca Juga: Terungkap! 5 Pelaku Klitih yang Tewaskan Remaja Ternyata Anggota Geng
“Ini kasusnya tawuran, bukan begal, bukan jambret, bukan rampok, bukan juga pembunuhan, tapi tawuran. Kalau kelompok satu lebih siap, mereka jadi pelaku. Yang tidak siap menjadi korban,” kata Ary selepas rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Jogja terkait kekerasan jalanan di Kompleks Balai Kota Jogja, Selasa (12/4/2022).
Dalam kasus yang menewaskan satu orang sebelumnya, masing-masing juga kelompok berasal dari sekolah yang sama. Meski satu orang di kelompok pelaku telah menjadi alumni.
Ke depan, Polda DIY akan memanggil orang tua pelaku dan korban untuk dimintai keterangan. Pemanggilan juga untuk guru serta kepala sekolah korban dan pelaku.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Polisi: Hampir Semua Sekolah di Jogja Punya Geng Pelajar, Sebagian Brutal