SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menurunkan tabung gas di tempat pengisian PT Samator Gas Industri cabang Klaten, Rabu (14/7/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Perusahaan penyedia oksigen di Klaten hingga kini masih kewalahan untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis. Pasalnya, pemakaian oksigen hingga kini naik tiga hingga empat kali lipat sejak ada lonjakan kasus Covid-19 pertengahan Juni 2021.

Hal itu diungkapkan Kepala Cabang PT Samator Gas Industri Klaten, Rahmad Juniar, saat ditemui wartawan di PT Samator Gas Industri Klaten, Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Rabu (14/7/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di wilayah Jateng dan DIY permasalahannya memang karena lonjakan kasus Covid-19. Sehingga pemakaian oksigen cukup drastis bisa sampai 3-4 kali lipat dari kondisi normal. Untuk bahan baku oksigen di Jateng dan DIY hanya ada satu pabrik oksigen di Samator Kendal,” kata dia.

Baca Juga: Tim Kubur Cepat Kewalahan, Kades Jogosetran Klaten Ikut Turun Tangan

“Karena peningkatan pemakaian tadi kapasitas produksi sudah mencapai batas maksimal saat ini produksi 49.000 meter kubik per hari. Sementara, estimasi kebutuhan saat ini hampir 170.000 meter kubik per hari. Dari Samator Kendal sudah ada upaya sejak ada lonjakan dengan mengambil bahan baku di pabrik Jatim dan Jabar. Sementara, kondisi di wilayah Jawa dan Bali saat ini juga sama,” imbuhnya.

Rahmad menjelaskan untuk saat ini perusahaannya fokus memenuhi kebutuhan oksigen medis di rumah sakit. Sementara, pasokan oksigen untuk industri sudah dihentikan sejak ada lonjakan bahkan beberapa tabung oksigen industri sudah dialihkan untuk rumah sakit. “Tetapi saat ini kasus Covid-19 semakin tinggi jadi ya kami masih kewalahan terkait pemenuhan stok dan armada distribusi,” kata Rahmad.

Dia menuturkan perusahaan PT Samator Gas Industri Klaten memenuhi kebutuhan oksigen di wilayah Klaten serta Bantul dan sebagian Kabupaten Sleman, DIY. “Kami berusaha paling tidak setiap hari ada suplai di saat pabrik belum mengisi. Kamu upayakan mencari atau mengisi ke cabang di wilayah lain yang dimungkinkan masih ada stok bahan baku,” jelas dia.

Rahmad mengaku hingga kini belum bisa memenuhi 100 persen kebutuhan rumah sakit di tiga kabupaten. Pasalnya, ada peningkatan kebutuhan oksigen medis di rumah sakit sejak kasus Covid-19 melonjak.

Baca Juga: FKKD Sragen Kecam Aksi Nekat Kades Jenar Gegara Tak Percaya Corona

Sebelum ada lonjakan kasus Covid-19, rata-rata per hari Samator Klaten mendistribusikan 1.100 meter kubik ke rumah sakit di tiga kabupaten. Namun, belakangan kebutuhan oksigen meningkat hingga 2.500-3.000 meter kubik per hari. “Saat ini memang belum bisa 100 persen. Tetapi kami berupaya agar setiap hari ada pemenuhan ke rumah sakit. Untuk agen sementara belum bisa terpenuhi karena dari sisi kebutuhan rumah sakit sendiri masih kurang,” jelas dia.

Rahmad mengakui banyak warga yang berdatangan untuk mengisi oksigen medis. Rata-rata mereka datang megisi oksigen guna kebutuhan warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. “Paling kami bisa bantu per orang satu tabung kapasitas kecil. Karena untuk tabung yang besar sudah dialihkan ke rumah sakit. Asal stok masih ada dan mereka bawa tabung. kami upayakan tetap melayani dan dibatasi hanya satu tabung. Rata-rata setiap hari yang datang bisa 10-15 orang,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya