SOLOPOS.COM - Petugas Taman Wisata Alam (TWA) Grojogan Sewu mengecek suhu tubuh pengunjung yang hendak masuk ke kompleks Grojogan Sewu, Selasa (7/7/2020). (Istimewa-Dokumentasi TWA Grojogan Sewu)

GSolopos.com, KARANGANYAR—Jumlah pengunjung Grojogan Sewu melebihi batas yang ditetapkan saat akhir pekan atau hari pertama setelah dibuka lagi.

Data yang dihimpun Solopos.com dari pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Grojogan Sewu, PT Duta Indonesia Djaya, pengunjung pada Sabtu (4/7/2020) tercatat 768 orang. Pada Minggu (5/7/2020) jumlah lebih banyak, yakni 1.849 orang. Sedangkan pada Senin (6/7/2020) menurun menjadi 336 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Total kunjungan wisatawan ke Grojogan Sewu selama tiga hari dibuka 2.953 orang. Padahal Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah (Jateng) membatasi 30% pengunjung per hari atau 300 orang hingga 350 orang pengunjung per hari pada masa awal pembukaan.

Zona I Candi Borobudur Mulai Dibuka untuk Wisatawan

Pengelola objek wisata berkilah pengunjung yang datang tidak bersamaan sehingga tidak berkerumun. Selain itu, pengelola tidak mungkin menolak pengunjung yang datang karena khawatir menimbulkan persoalan lain di luar objek wisata.

"Biasanya, Sabtu berkisar 1.000 orang, kalau Minggu lebih dari 2.000 orang. Pengunjung kami perlakukan sesuai protokol kesehatan. Petugas yang akan bekerja pun wajib menggunakan masker, diukur suhu tubuh, cuci tangan, pakai sarung tangan dan pelindung wajah khusus petugas di loket dan kontak langsung dengan pengunjung," kata Direktur PT Duta Indonesia Djaya, Sukirdi, saat dihubungi Solopos.com, Senin (6/7/2020).

 

Tak Ada Kerumunan

Sukirdi menyampaikan pengunjung yang diperbolehkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui BKSDA Jateng 350 orang per hari. Tetapi, dia mengklaim jumlah pengunjung seperti pada Sabtu dan Minggu lalu tidak membuat kerumunan di dalam kompleks Grojogan Sewu.

Botol Hand Sanitizer Bergambar Bupati Klaten Melanggar Pilkada

"Sebetulnya pengunjung yang datang ke Grojogan Sewu ini tidak bersamaan. Mereka seperti air mengalir, bergantian. Jadi jumlah pengunjung sekian itu di kawasan TWA Grojogan Sewu, tidak kelihatan. Tidak memungkinkan kami menyetop pengunjung di loket. Jika kami setop, justru menimbulkan masalah. Kami khawatir mereka berjubel di dekat loket malah repot," ujar dia.

Di sisi lain, Sukirdi mengklaim sudah berkoordinasi dengan tim pengawas dari BKSDA Jateng yang berada di lokasi. Mereka memantau langsung pelaksanaan protokol kesehatan di Grojogan Sewu.

Perihal pembatasan waktu agar pengunjung Grojogan Sewu tidak melebihi batas, Sukirdi menjelaskan petugas dan karyawan PT Duta Indonesia Djaya telah memantau. Selain itu petugas juga mengingatkan pengunjung di dalam objek wisata.

Sembelih Hewan Kurban di Jateng? Ini Syaratnya…

"Kami imbau jangan sampai lebih dari 1,5 jam. Pengunjung sudah menyadari. Jadi ada petugas yang keliling mengingatkan [durasi], sambil mengingatkan yang bergerombol. Rata-rata pengunjung keluarga. Kami baru buka satu loket untuk memudahkan pengawasan. Kami juga siapkan jalur masuk dan keluar," ujarnya.

Ditanya kesiapan Grojogan Sewu menghadapi lonjakan pengunjung pada akhir pekan mendatang, Sukirdi menuturkan belum bisa banyak komentar. Dia menunggu hasil evaluasi selama sepekan setelah pembukaan dari BKSDA Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya