SOLOPOS.COM - Ilustrasi kasus HIV/AIDS di Jateng. (Freepik.com)

Solopos.com, MADIUN — Temuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Madiun meningkat setiap tahun. Tahun ini terdata 64 orang terinfeksi HIV/AIDS hingga periode November 2021.

Penambahan kasus itu membuat daftar warga terinfeksi HIV/AIDS semakin panjang di Kabupaten Madiun. Total kasus HIV/AIDS di Kabupaten Madiun hingga November 2021 mencapai 957 orang. Jumlah itu berdasarkan data pendampingan sejak 2002 sampai 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari jumlah itu, sebanyak 520 orang berjenis kelamin laki-laki sedangkan 437 orang berjenis kelamin perempuan. Pengelola Program dan Keuangan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun, Lenny Dwi Ambarsari, mengatakan temuan kasus 64 orang tahun ini.

Baca Juga : Airnya Warna-Warni, Sungai di Solo Disebut Mirip Kue Lapis

Ekspedisi Mudik 2024

Tahun sebelumnya, kata dia, sebanyak 93 kasus. “Dua tahun terakhir ini cenderung menurun ya temuan kasusnya. Itu dibandingkan tahun 2019 mencapai 120 orang,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/12/2021).

Lenny menyampaikan penurunan kasus dalam dua tahun terakhir karena dampak pandemi Covid-19. Selama pandemi, pihaknya terkendala koordinasi dengan beberapa rumah sakit di wilayah Madiun.

“Untuk temuan kasus pada tahun ini justru mayoritas di usia produktif. Ada yang baru menikah setahun, dua tahun, ternyata positif HIV,” jelasnya.

Baca Juga : Awas! Masih Ada Potensi Ancaman Lahar Hujan di Kali Woro Klaten

Meski sudah ada temuan 957 kasus, lanjut Lenny, belum semua kasus terdata. Dia memprediksi masih ada 500 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) belum terdeteksi.

Lenny menyampaikan estimasi nasional ODHA di Kabupaten Madiun mencapai 1.521 orang. Prediksi itu mengacu perhitungan yang dilakukan menggunakan sejumlah indikator yang telah ditentukan.

Pihaknya mengakui upaya pencarian kasus agak terhambat dalam dua tahun terakhir. Salah satu penyebabnya pandemi Covid-19.

Baca Juga : Protes Tanah Bengkok Harus Dilelang, Perangkat Desa Tanon Sragen Demo

“Jadi, masih ada 500-an kasus yang belum kami temukan dan masih berkeliaran. Itu yang menjadi pekerjaan rumah kami,” ungkap dia.

Selain pendataan, KPAD Kabupaten Madiun juga melakukan rangkaian program bagi ODHA. Beberapa program yang dilakukan, seperti memberikan bantuan sosial, menyediakan obat untuk ODHA, dan mengurangi stigma dan diskriminasi bagi ODHA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya