SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi sosialisasi tentang bahaya penyakit tuberculosis (TBC) (JIBI/Solopos/Dok.)

Penderita tuberculosis di DIY terus meningkat.

Harianjogja.com, JOGJA— Dinas Kesehatan DIY mencatat peningkatan jumlah penderita Multi Drug Resistan Tuberculosis (MDR-TB) alias penderita TB reguler yang sudah kebal terhadap obat di DIY. Bagaimana dengan kasus penderita TB reguler sendiri?

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kepala Dinkes DIY Pembayun Setyaningastutie mengatakan, penderita TB reguler (yang belum kebal terhadap obat) juga cenderung meningkat. Bahkan jumlahnya kata dia bisa dibilang tinggi.

Pada 2013 tercatat sebanyak 2.672 orang di DIY yang terkena TB, penderitanya sempat menurun pada 2014 menjadi 2.637 orang. Namun, tahun berikutnya atau pada 2015 naik lagi menjadi 2.789 pasien. Bahkan peningkatan cukup drastis terjadi pada 2016 sebanyak 3.071 orang.
Adapun orang yang mengidap TB MDR juga meningkat sejak 2012. Pada tahun itu, ada delapan orang yang terjangkit, lalu pada 2013 naik ke angka 16, naik lagi tahun berikutnya jadi 19 kasus. Pada 2015 penderitanya meningkat menjadi 23 kasus dan terakhir 2016 terdapat 26 orang dengan TB MDR.

Meningkatnya pederita TB MDR disebabkan karena pasien TB tidak melakukan pengobatan secara tuntas. Selain itu, pasien tidak melakukan pengobatan secara teratur dan tertib, “Kalau enggak tertib akhirnya pengobatan TB jadi tidak baik dan akhirnya menjadi resistan [kebal] obat,” kata Pembayun Setyaningastutie Senin (9/10/2017).

Seseorang yang telah menderita TB MDR, lanjut Pembayun, akan mengalami berbagai kerugian karena obat yang harus dibeli harus yang lebih paten dan itu harganya lebih mahal dari obat pada umumnya. Tak hanya itu, pasien juga akan butuh waktu lebih lama untuk sembuh.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari. Menurutnya, seorang penderita TB MDR membutuhkan waktu untuk sembuh sekitar 20 sampai 24 bulan. Itupun jika pasien meminum obat secara teratur. Waktu ini tentu Jauh lebih lama dari penyembuhan TB reguler yang hanya butuh waktu enam sampai delapan bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya