SOLOPOS.COM - Waspadai klaster tempat karaoke (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA-Kemunculan klaster tempat karaoke selama ini berusaha keras dicegah muncul di Indonesia. Pemerintah masih menutup tempat hiburan bernyanyi bersama ini.

Namun ternyata di negara lain wahana hiburan satu ini telah beroperasi, akibatnya muncul klaster tempat karaoke. Kemunculan klaster baru di tempat karaoke ini di masa pandemi Covid-19 tentu menjadi peringatan bagi kita semua. Di negara manakah muncul klaster tempat karaoke ini? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemunculan klaster tempat karaoke terjadi di salah satu prefektur di Jepang. Tempat karaoke di Jepang menjadi klaster penyebaran virus Corona Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran. Klaster ini terkait dengan 93 kasus positif Covid-19 di satu prefektur di Jepang dan menjadi peringatan agar masyarakat tetap berhati-hati.

Baca Juga: Amankah Bernyanyi di Tempat Karaoke Saat Pandemi?

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pada Selasa (16/3/2021) mengatakan setidaknya ada 215 orang yang dinyatakan positif Covid-19 di mana beberapa kasus dari jumlah tersebut terkait dengan tempat karaoke yang buka pada siang hari. Tempat karaoke tersebut sangat populer di kalangan pensiunan dan lansia Jepang.

Dari jumlah 215 orang itu, sekitar 93 orang berasal dari prefektur Saga di wilayah barat daya Jepang, dengan range usia 50 tahun hingga 80 tahun. Akan tetapi, sejumlah kluster juga ditemukan di prefektur Saitama dan prefektur Chiba, di mana dua wilayah ini masih berstatus darurat sampai akhir Maret 2021.

Tempat-tempat karaoke di Jepang umumnya berbentuk ruangan kecil dengan sofa sehingga sekelompok orang yang datang bisa bernyanyi bersama, makan, dan mengobrol di ruang tertutup hingga berjam-jam.

Baca Juga: Fakta Menarik Oscar 2021, Ada Artis Dinominasikan Terbaik dan Terburuk

"Kami menyadari di bawah kondisi normal, tempat karaoke itu hampir seperti sebuah salon bagi lansia. Di tempat tersebut, mereka bisa saling berbincang dan bersantai, namun dalam kondisi seperti ini tentu saja kita harus mencegah terjadinya infeksi. Tempat seperti ini lumayan sempit," jelas Nishimura seperti dikutip dari detikcom, Rabu (17/3/2021).

Selain itu, Nishimura mengimbau masyarakat yang tinggal di area-area yang masih berstatus darurat nasional, untuk menahan diri dengan tidak keluar rumah atau melakukan perjalanan yang tidak mendesak.

Hingga saat ini Jepang ada sekitar 448.400 angka positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 9.000 pasien meninggal dunia.

Wahana hiburan ini memang berpotensi memunculkan klaster tempat karaoke. Hal ini seperti diungkapkan salah satu kandidat PhD di Medical Science at Kobe University, Adam Prabata. Menurutnya tempat karaoke B berpotensi memunculkan klaster Covid-19. Hal ini karena kondisi tempat karaoke dan kegiatan yang dilakukan di dalamnya meningkatkan risiko penularan Covid-19.

"Menyanyi berisiko meningkatkan penularan Covid-19. Menyanyi memproduksi droplet dalam jumlah lebih banyak dibandingkan berbicara. Covid-19 menular melalui droplet," tulis Adam pada unggahannya di Instagram @adamprabata, belum lama ini.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya