SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona varian delta plus. (Bisnis-istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Klaster penularan Covid-19 dari rapat koperasi muncul di Desa Karangdukuh, Desa Jogonalan, Klaten, dengan jumlah kasus konfirmasi positif mencapai puluhan orang.

Masih di Jogonalan, di Desa Sumyang juga muncul klaster rewang atau membantu tetangga yang menggelar hajatan. Hasil tracing dari klaster ini ditemukan ada sembilan orang yang positif corona.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Dengan tambahan itu, total jumlah kasus positif aktif di Kecamatan Jogonalan mencapai 103 orang hingga Kamis (24/6/2021) siang. Camat Jogonalan, Sutopo, mengatakan kasus aktif menyebar hampir di semua desa.

Baca Juga: Pengumuman! Sabtu Besok Polres Klaten Gelar Vaksinasi Massal, Ini Lokasinya

Dari total 18 desa, hanya satu desa yang tak terdapat kasus Covid-19 di Desa Ngering hingga Kamis. “Tidak ada RT yang masuk kategori zona merah. Untuk desa yang paling banyak di Karangdukuh,” kata Sutopo saat ditemui wartawan di Kecamatan Jogonalan, Kamis.

Sutopo menjelaskan ada sejumlah klaster penularan Covid-19. Ada klaster koperasi di Desa Karangdukuh, Klaten, yang diduga berawal dari kegiatan rapat koperasi. Ada 32 orang yang terkonfirmasi positif di Karangdukuh. Mereka kini masih menjalani isolasi mandiri.

9 Kasus Positif Covid-19 Dari Klaster Rewang

Di Desa Sumyang, ada klaster rewang atau kegiatan membantu tetangga yang menggelar hajatan. “Bukan kegiatan hajatannya tetapi kegiatan rewang yang diduga terjadi penularan Covid-19. Sudah dilakukan tracing dan ada sembilan orang yang positif Covid-19,” kata Sutopo.

Baca Juga: Panen Hadiah Simpedes BRI Klaten Diundi, Ini Nasabah Yang Beruntung Dapat Honda Mobilio

Di Desa Kraguman juga ada klaster keluarga terdiri dari dua keluarga. Keluarga tersebut diduga terpapar Covid-19 saat menghadiri kegiatan salah satu anggota keluarga yang beraktivitas di luar kota. “Di Desa Gondangan ada klaster keluarga juga,” katanya.

Sutopo mengakui munculnya sejumlah klaster termasuk dari rapat koperasi di Jogonalan, Klaten, kali ini menjadi kasus aktif tertinggi selama ini. Rata-rata kasus aktif di kecamatan itu antara sembilan hingga 16 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Terkait tingginya kasus aktif itu, Sutopo menjelaskan Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan dan desa memperketat kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Selain itu, masing-masing Satgas desa hingga RT/RW diminta untuk mengawasi secara ketat warga yang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Klaten Zona Merah, Anak Balita Dan Kelompok Rentan Dilarang Ke Pusat Perbelanjaan

Cegah Kegiatan Berpotensi Kerumunan

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan kami minimalkan. Kemarin kami membatalkan kegiatan wisuda di salah satu SD,” terangnya.

Sutopo menambahkan Kamis itu ia juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di salah satu desa terkait kegiatan hajatan pada Jumat (24/6/2021), yang sudah terlanjur menyebar undangan.

“Kami ambil langkah agar satgas desa memastikan kegiatan itu digelar dengan benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Tidak boleh menyediakan kursi, tamu datang, kemudian pulang membawa sajian yang sudah disiapkan dalam kardus untuk dibawa pulang,” imbuhnya.

Baca Juga: Ngegas Terus, Kumulatif Kasus Covid-19 Klaten Kini Hampir Samai Solo

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan mayoritas penyebab penularan Covid-19 masih didominasi transmisi lokal dan kontak erat.

“Untuk menyebutkan bahwa itu menjadi klaster memang ada faktor-faktor tertentu yang berpengaruh misalnya sudah ada penularan yang masif dalam satu wilayah,” kata Anggit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya