SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng curah. (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, KUDUS — Pedagang pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), mengeluhkan kelangkaan minyak goreng curah. Mereka mengaku mulai kesulitan mendapat pasokan minyak goreng curah, padahal permintaan masyarakat masih cukup tinggi.

“Saya sudah mencari minyak goreng curah ke sejumlah tempat pada Sabtu [28/5/2022]. Namun, para penyalur memasang tulisan minyak goreng habis,” kata pedagang di Pasar Bitingan, Kudus, Aslihah, Senin (30/5/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal, kata dia, minyak goreng curah masih sangat dibutuhkan masyarakat, terutama yang memiliki usaha warung makan maupun penjual gorengan. Hal itu dikarenakan harga minyak goreng curah terbilang murah, yakni Rp17.000 per kilogram (kg), atau lebih murah dibanding minyak goreng kemasan yang mencapai Rp22.000 per kg.

Ia mengakui setiap hari bisa menjual 70 kg minyak goreng curah karena pelanggannya didominasi pemilik warung makan. Jika harus beralih membeli minyak goreng, kata dia, pelanggannya tidak berani karena biaya produksinya semakin membengkak, belum lagi sejumlah harga kebutuhan masyarakat juga mulai naik, seperti bawang merah, cabai, telur hingga mi.

Beruntung dirinya masih bisa mendapatkan 30 kg minyak goreng curah hasil membujuk temannya. Meskipun minyak goreng curah itu dibeli dengan harga Rp16.000 per kg, atau lebih tinggi dibanding harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kg.

Baca juga: Pemerintah Hentikan Subsidi Minyak Goreng Curah Akhir Mei 2022

Tutik, pedagang sembako lainnya juga mengakui hal yang sama kesulitan mendapatkan minyak goreng curah. “Saya sendiri juga membutuhkan untuk usaha jualan bawang goreng karena jika menggunakan minyak goreng kemasan, harga jual bawang gorengnya kalah bersaing dengan lainnya,” ujarnya.

Tutik mengaku tidak mengetahui alasan minyak goreng curah di Kudus mulai langka. Ia menilai hal itu berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang sudah mengizinkan ekspor minyak sawit emntah dan bahan baku minyak goreng.

Sementara itu, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Pedagangan Kabupaten Kudus, Imam Prayitno, membenarkan kelangkaan minyak goreng curah di wilayahnya. Menurutnya, penyebab stok minyak goreng curah di Kudus menipis karena tersendatnya pengiriman akibat banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Baca juga: Waspada! Sapi di Kudus Mati Gegara Terjangkit PMK

“Kami sudah mengecek distribusi minyak goreng curah untuk Kudus. Karena antreannya di Semarang cukup panjang, diperkirakan Selasa [31/5/2022] sudah tersedia di pasaran dengan jumlah sekitar 27 ton,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya