SOLOPOS.COM - Presiden menyatakan akan mencabut larangan ekspor jika kebutuhan untuk pasar dalam negeri sudah tercukupi. (Youtube Sekretariat Presiden)

Solopos.com, JAKARTAPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan  krisis berpotensi berlanjut hingga 2023 karena situasi perekonomian dan politik global penuh ketidakpastian.

Tidak hanya itu, Jokowi menyampaikan pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan, situasi bertambah sulit lantaran terjadi peperangan antara Rusia dan Ukraina yang menimbulkan krisis energi dan pangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jokowi mengatakan kondisi tersebut mengakibatkan inflasi global yang meningkat tajam, sedangkan pertumbuhan ekonomi global akan mengalami perlambatan.

Baca Juga: Jokowi akan Lebaran di Jogja, Ngarsa Dalem: Belum Ada Kepastian

“Saya memberikan gambaran seperti ini agar kita semua betul-betul waspada, betul-betul kalkulasi. Hitung secara detail sehingga langkah antisipasinya tepat, betul, benar. Kita harus betul-betul siap jika krisis ini berlanjut hingga tahun depan, hati-hati semuanya,” kata Jokowi di acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022, Kamis (28/4/2022), di Istana Negara, Jakarta.

Jokowi pun mengimbau seluruh jajarannya memiliki sense of crisis dan jangan bekerja seperti biasanya.

“Jangan business as usual. Hati-hati. Sense of crisis harus ada di kita semua, sehingga kita harus ada perencanaan yang baik, harus ada skenario yang pas, dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Kepuasan Kinerja Jokowi Menurun Drastis, Begini Analisis Faldo Maldini

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan di tengah situasi yang penuh gejolak, Indonesia patut bersyukur karena perkembangan ekonomi nasional menunjukkan tren positif.

Selain itu surplus perdagangan juga positif, Februari di angka 3,82 miliar dan Maret di angka 4,5 miliar.

Pertumbuhan kredit juga menunjukkan tren yang baik pada Februari yaitu 6,33 atau naik dari Januari 5,79. Kemudian, PMI (purchasing manager index) manufaktur pada Maret juga membaik di angka 51,3 dari bulan Februari di 51,2.

Baca Juga: Survei Indikator: Kepuasan Kinerja Presiden Jokowi Menurun Drastis

Jokowi juga menyebut indeks penjualan riil sudah di atas normal, di angka 14,5 persen pada Maret. Indeks Keyakinan Konsumen juga sudah berada di atas normal.

“Saya kira, angka-angka seperti ini harus kita jaga. Momentum tren positif pertumbuhan ekonomi juga harus kita jaga. Sebagaimana tema RKP 2023, kita harus bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Ngeri! Jokowi Ingatkan Krisis Bisa Berlanjut Hingga 2023

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya