SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, menunjukkan data perkembangan Covid-19 di kantornya, Senin (2/8/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Kendati ada penurunan jumlah kasus, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mencatat masih ada 20 klaster persebaran Covid-19 yang masih aktif hingga Senin (2/8/2021).

Klaster yang masih aktif itu didominasi klaster keluarga. Pemerintah berharap warga positif Covid-19 dari klaster-klaster yang masih isolasi mandiri agar pindah ke lokasi isolasi terpusat. Dengan begitu kasusnya tidak makin menyebar di lingkup keluarga dan menjadi klaster baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, dari 20 klaster aktif, 18 di antaranya merupakan klaster keluarga. Untuk meminimalkan munculnya kembali klaster penularan Covid-19 lingkungan keluarga, Dinas Kesehatan Boyolali mengimbau warga terpapar Covid-19 menjalani isolasi di lokasi isolasi terpusat.

Baca Juga: Hmmm…. Penyekatan Jalan di Boyolali Dilanjutkan atau Enggak Ya? Ini Kata Kapolres

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan sudah ada kebijakan pemerintah yang mengarahkan pasien untuk menjalani isolasi ke lokasi isolasi terpusat. Hal itu untuk menekan munculnya klaster persebaran Covid-19 di Boyolali terutama klaster keluarga.

Di Boyolali, kasus aktif saat ini ada 1.495 orang. Dari jumlah itu 281 orang dirawat di rumah sakit, sedangkan 1.214 kasus menjalani isolasi mandiri. Mengenai ketersediaan tempat isolasi terpusat, di Boyolali saat ini ada gedung PGRI dan Bungalo Selo.

Selain itu ada Asrama Haji Donohudan (AHD) yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang selama ini menampung pasien tanpa gejala dari wilayah Soloraya. Lokasi tersebut juga sempat menjadi tempat isolasi pasien dari Kudus.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga untuk 4.000 Nakes Boyolali Rencana Agustus Ini

Tempat Isolasi Terpusat Banyak Yang Kosong

Tempat isolasi terpusat di Boyolali, menurut Ratri, saat ini belum terisi. “Dengan adanya penurunan kasus, saat ini belum banyak yang memanfaatkan lokasi isolasi terpusat. Gedung PGRI dan [Bungalo] Selo masih kosong. Lebih banyak dikirim ke Donohudan [AHD] dan [bangsal] Brotowali II di bangunan rusunawa,” jelasnya.

Pasien yang dirawat di tempat isolasi terpusat atau bangsal Brotowali II merupakan pasien tanpa gejala atau pasien dengan gejala ringan.

“Saat ini di Boyolali lebih banyak yang isolasi mandiri. Terkait hal ini kami sampaikan yang isolasi mandiri di rumah masing-masing, saya berharap betul untuk disiplin dalam menjalankan isolasinya,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, belum lama ini.

Baca Juga: Siap-Siap, 36.000 Pelajar SD-SMP Boyolali Mulai Dapat Giliran Vaksinasi Covid-19

Menurut Kapolres, apabila dalam satu rumah ada satu anggota keluarga yang terpapar, sedangkan anggota keluarga lainnya tidak terpapar Covid-19, disarankan anggota keluarga yang terpapar tersebut pindah ke lokasi isolasi terpusat.

Hal itu agar anggota keluarga yang terpapar itu tidak menyebarkan kepada anggota keluarga yang lain. Hal ini akan menambah angka kasus aktif.

Daftar Klaster Covid-19 Boyolali

Berikut daftar klaster persebaran Covid-19 Boyolali yang masih aktif hingga Senin (2/8/2021)

1. Klaster keluarga AG, Desa Jenengan, Kecamatan Sawit (3 orang)
2. Klaster keluarga DA, Tegalsari, Karanggede (4 orang)
3. Keluarga P, Denggungan, Banyudono (4 orang)
4. Keluarga S, Gosono, Wonosegoro (4 orang)
5. Keluarga EY, Kebonan, Karanggede (3 orang)
6. Keluarga SK, Bantengan, Karanggede (5 orang)
7. Keluarga PWW, Lampar, Tamansari (4 orang)
8. Keluarga P, Bendan, Banyudono (5 orang)
9. Keluarga WP, Karanganyar, Tamansari (3 orang)
10. Keluarga SAS, Karangkendal, Tamansari (4 orang)
11. Keluarga FP, Lemahireng, Wonosegoro (4 orang)
12. Keluarga IL, Wonosegoro (4 orang)
13. Keluarga IW, Bandung, Wonosegoro (6 orang)
14. Keluarga D, Manggung, Ngemplak (4 orang)
15. Keluarga S, Sangge, Klego (4 orang)
16. Keluarga IK RR, Cepogo, Cepogo (6 orang)
17. Keluarga NA, Sangge, Klego (6 orang)
18. Jamaah IK AR, Jelok, Cepogo (24 orang)
19. Takziah LAR, Karanggeneng, Boyolali (15 orang)
20. Keluarga IK HH, Cepogo, Cepogo (4 orang)
Sumber: Dinas Kesehatan Boyolali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya