SOLOPOS.COM - Ilustrasi penuaan dini (Boldsky.com)

Solopos.com, SOLO–Makan gorengan memang enak sehingga tanpa sadar kita makan banyak. Padahal mengonsumsi makanan ini secara berlebihan bisa ngefek ke kulit kita loh.

Simak ulasannya di tips kesehatan dan tips kecantikan kali ini ya.  Sebelumnya, cari tahu yuk mengapa gorengan terasa enak sehingga kita tanpa sadar makan banyak. Ternyata kuncinya adalah gorengan memang lebih terasa enak saat dimasak dengan minyak berkali-kali pakai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Apa alasannya? Mengapa ini buruk untuk kesehatan tubuh Anda?

“Karena dengan proses kimia yang terjadi, dia [minyak] akan menghasilkan taste yang lebih gurih,” ujar dokter spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Gizi Klinik (PDGKI) Cabang Banten, Juwalita Surapsari dalam webinar Hari Kesehatan Dunia bersama Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) dan Jelantah4Change, seperti mengutip laman Antaranews.com, Minggu (25/4/2021).

Baca Juga: Vitamin C Mudah Rusak, Perhatikan Cara Pengolahan yang Benar

Hidangan yang cenderung lebih gurih didapatkan dari proses menggoreng menggunakan banyak minyak dengan warna yang kian menggelap, kental atau bahkan berbuih. Kondisi ini terjadi akibat serangkaian proses, berhubungan dengan titik didih yang menurun dari 232 derajat Celcius menjadi 207 derajat Celcius.

Efeknya, ketika minyak dipakai kembali maka akan mudah terurai dan mengalami proses kimiawi panjang yang menghasilkan radikal bebas. Secara kimiawi, proses menggoreng memunculkan proses oksidasi, hidrolisis dan polimerasi asam lemak yang menghasilkan senyawa bersifat karsinogenik.

“Ada yang namanya acrolein, PAH [polycylic aromatic hydrcarbons] yang sifatnya karsinogenik atau membuat berisiko menyebabkan kanker. Waktu digoreng, minyak ini dalam suhu 170 derajat Celcius-220 derajat Celcius, maka yang pertama terjadi hidrolisis,” kata Juwalita.

Nah jika makan banyak gorengan dalam jangka panjang bisa memicu kanker, namun yang pertama terlihat adalah masalah pada kulit.

Dokter spesialis kulit dari Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Arini Astasari Widodo mengatakan pada makanan yang digoreng ada banyak komponen yang dapat memberikan dampak pada kulit antara lain, salah satunya proses menggoreng itu sendiri.

“Proses menggoreng meningkatkan molekul yang dinamakan AGE [advanced glycation end products] yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin, sehingga memicu penuaan kulit,” kata dia dalam diskusi via daring belum lama ini.

Baca Juga: Orang Tua Sebaiknya Atur Waktu Bermain saat Anak Berpuasa

Proses ini juga membutuhkan temperatur yang tinggi, meningkatkan jumlah trans fat, dan membuat vitamin-vitamin yang berada di dalamnya menjadi rusak, termasuk vitamin yang berguna untuk kulit. Efek makan banyak gorengan adalah meningkatkan respons peradangan.

“Trans fat sendiri apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan respons peradangan, termasuk dapat terjadi pada kulit, sehingga kulit menjadi lebih sensitif terjadi inflamasi [radang]. Hal ini perlu diwaspadai pada seseorang dengan kulit sensitif, bakat eksim atau autoimun,” papar Arini.

Di sisi lain, makanan yang digoreng bisa mengandung kalori tiga kali lipat dari sebelum proses menggoreng. Kalori yang tinggi ini bisa berdampak pada kesehatan seperti memunculkan penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya dan ini juga akan memberikan dampak buruk pada kulit.

Hal lain yang perlu menjadi pertimbangan, asupan garam dan MSG yang berlebihan dalam gorengan terutama jika Anda tak membuatnya sendiri. Kedua zat ini sumber sodium yang dapat menarik air, sehingga tingginya kadar sodium pada makanan gorengan dapat membuat retensi cairan pada tubuh.

“Wajah dapat tampak ‘puffy’, sehingga wajah cenderung tampak tidak segar,” tutur Arini.

Makanan gorengan tak melulu gurih, bisa juga manis seperti donat, gemblong, pisang goreng madu, yang menjadi favorit pada saat berbuka. Makanan manis ini bisa meningkatkan molekul yang dinamakan AGE  yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin, sehingga mempercepat terjadinya penuaan kulit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya