SOLOPOS.COM - Sepasang pelajar terlihat di Lantai III Pasar Wonogiri Kota, Jumat (9/11/2012). Selain sering menjadi tempat berpacaran para remaja, lantai III pasar tersebut diduga juga menjadi ajang pelacuran terselubung. (JIBI/SOLOPOS/Tim Solopos.com)

Sepasang pelajar terlihat di Lantai III Pasar Wonogiri Kota, Jumat (9/11/2012). Selain sering menjadi tempat berpacaran para remaja, lantai III pasar tersebut diduga juga menjadi ajang pelacuran terselubung. (JIBI/SOLOPOS/Tim Laporan Khusus)

Sebuah pasar biasanya menjadi tempat menjajakan aneka barang, mulai dari hasil bumi sampai produk industri. Namun bagaimana kalau ada pasar yang juga dipakai untuk menjajakan badan?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi itulah yang menurut sejumlah warga Wonogiri terjadi di Lantai III Pasar Wonogiri Kota. Solopos.com pun mencoba mencari tahu kebenaran dari apa yang sering dibicarakan warga setempat. Jika diamati, ingar bingar keramaian Pasar Wonogiri Kota di lantai I dan II berbeda dengan lantai III. Terlihat sejumlah wanita berpakaian seksi dengan dandanan menor sibuk berjualan makanan kecil seperti gorengan dan minuman segar. Ada yang tak biasa dari pemandangan tersebut, jajanan itu terkesan biasa namun pembelinya cukup banyak di lokasi tersebut dan semuanya laki-laki.

Saat Solopos.com berjalan-jalan di lantai III pasar itu, di pojok pasar terlihat seorang wanita berpakaian ketat dengan rok mini tanpa malu berpelukan dengan seorang pria di tengah keramaian pasar. Akhirnya Solopos.com menghentikan langkah pada sebuah warung yang di sampingnya terdapat sebuah salon yang terlihat tertutup. “Silahkan, pesan makanan atau yang lain,” ujar si penjaga warung, seorang perempuan, sebut saja bernama Endang (nama samaran), 29. Solopos.com menanyakan apa saja yang dijual dari pedagang tersebut. Dia mengaku selain menjual gorengan juga menjajakan apa yang diinginkan lelaki. “Apa yang diinginkan Mas-e to saya kasih,” ujarnya dengan nada menggoda. Saat ditanya lebih dalam, dia enggan menjelaskan maksud dari perkataanya.

Sementara terlihat beberapa wanita penjual itu seringkali diajak lelaki turun dari lantai III Pasar Wonogiri, entah mau diajak ke mana. Seorang pedagang sandal, Cipto, saat ditemui mengatakan sejak berdirinya Pasar Wonogiri Kota sampai saat ini, lantai III memang menjadi semacam lokalisasi. “Tempatnya cewek nakal ya di situ, jadi jangan kaget,” ujarnya.

Cipto menuturkan sudah menjadi pemandangan hal biasa bagi pedagang di tempat tersebut. Menurutnya, lantai III hanya menjadi lokasi pertemuan, namun kemana wanita-wanita itu berkencan dirinya tidak tahu. “Wanita-wanita nakal itu berasal dari luar Wonogiri,” ujarnya. Dia menuturkan selain menjadi ajang lokalisasi, saat siang hari seringkali menjadi tempat membolos dan ajang pacaran sejumlah pelajar. Dia mengaku kecewa dengan petugas Pasar Wonogiri yang dianggapnya kurang tegas menangani masalah tersebut.

Kepala Pasar Wonogiri, Hardoyo, saat ditemui di ruang kerjanya, mengatakan dugaan masyarakat bahwa lantai III Pasar Wonogiri jadi lokalisasi itu belum jelas. “Wanita-wanita itu mempunyai dalih berdagang sehingga sangat sulit menertibkan dugaan miring tersebut,” ujarnya. Dia mengaku belum pernah ada razia terkait dugaan tersebut. Razia, kata dia, biasanya hanya diberlakukan pada sejumlah pelajar yang membolos dan pacaran di lokasi tersebut.

Hardoyo mengatakan wanita-wanita itu berdagang di lokasi tersebut dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB. Dia menambahkan dugaan masyarakat itu sudah berlangsung bertahun-tahun. “Tidak perlu dibesar-besarkan masalah ini,” ujarnya.

Kapolsek Wonogiri, AKP Khadijah Sahab, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika, saat dihubungi Solopos.com mengatakan sudah mengetahui isu tersebut. “Razia sering dilakukan, tidak hanya dari pihak kami. Bu Kapolres Wonogiri saja juga sering ikut turun langsung,” ungkapnya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya