SOLOPOS.COM - Ilustrasi pandemi Corona. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO -- Klaster penularan Covid-19 kembali muncul di Kota Solo, tepatnya di permukiman wilayah Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon. Klaster ini muncul di saat penambahan jumlah kasus melandai sejak Februari hingga Maret 2021.

Dalam kurun waktu dua bulan itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo terus mencatat penurunan jumlah kasus konfirmasi positif virus corona di Kota Bengawan. Namun, Satgas kembali mendapati klaster permukiman yakni keluarga dan tetangga di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebanyak 22 orang dalam satu lingkungan dekat terkonfirmasi positif Covid-19. Lurah Mojo, Margono, menjelaskan kasus bermula dari dua warga yang meninggal positif Covid-19 asal RW 003. Satgas kemudian menggelar tracing dan diketahui dua warga itu tinggal di satu bangunan yang sama.

Baca Juga: Tabrak Truk Parkir di Ngadirojo Wonogiri, Pengendara Motor Meninggal

“Bangunan mirip bedeng itu terdiri dari beberapa kamar dan dihuni 12 keluarga berbeda yang tediri dari 55 orang. Mereka kemudian diuji swab dan hasilnya ditemukan 22 warga positif Covid-19,” katanya mengenl klaster Mojo, Solo, itu kepada wartawan, Minggu (15/3/2021).

Margono mengatakan 22 orang itu kemudian diminta menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Menilik banyaknya warga yang tertular, tracing lanjutan kemudian dilakukan dan diketahui 31 warga lain sempat berkontak dengan 22 orang tersebut.

Usia Balita

Dari 22 warga itu, empat orang diizinkan isolasi mandiri di rumah karena masih usia balita termasuk pendampingnya. Sehingga hanya 18 orang yang isolasi di Asrama Haji Donohudan.

Baca Juga: Terenyuh, Kapolsek Pasar Kliwon Solo Beri Sepeda Untuk Kakek-Kakek Penjual Mainan

“Sebanyak 12 orang sudah negatif dan diperbolehkan pulang, yang enam lain masih dirawat. Sehingga yang masih positif ada 10 orang,” jelasnya.

Sementara untuk 31 orang yang sempat berkontak dengan 22 orang positif Covid-19 di klaster Mojo, Pasar Kliwon, Solo, itu menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan ketat. Dari 31 orang, empat orang masih usia anak-anak.

“Mereka dijadwalkan isolasi mandiri sampai 18 Maret. Suplai logistik oleh Sibat Kelurahan Mojo dan Dinas Sosial. Ada sukarelawan yang memantau setiap hari,” kata Margono.

Baca Juga: Soloraya Usung Bambang Wuryanto Jadi Ketua PA GMNI Jateng, Ini Alasannya

Ketua Pelaksana Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan klaster baru di Kelurahan Mojo muncul karena berasal dari satu lingkungan yang padat penduduk. Selain itu dari laporan yang ia terima, deteksinya terlambat.

Deteksi Terlambat

Hal inilah yang menyebabkan angka kasus positifnya banyak. “Saya belum dapat kronologinya secara detail, namun saya rasa deteksinya terlambat. Ini sudah menyebar ke kelompok,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengimbau masyarakat tetap berdisiplin mematuhi protokol kesehatan. Hal itu karena penanganan Covid-19 ini memerlukan perhatian dan tanggung jawab semua pihak.

Baca Juga: Ada Pedagang Meninggal Positif Covid-19, Pasar Jambangan Karanganyar Diusulkan Masuk Prioritas Vaksinasi

Ia menyebut temuan klaster Covid-19 di Kelurahan Mojo, Solo, merupakan fenomena yang baru muncul setelah sekian lama tidak ditemukan klaster perkampungan atau di permukiman warga.

"Kondisi lingkungannya seperti itu, yang penting saat ada kasus langsung kami tracing dan dilakukan upaya pemutusan. Walaupun secara umum perkembangan kasus baru sudah turun, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Makanya masyarakat juga jangan sampai abai," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya