SOLOPOS.COM - Seorang petani memanen buah durian di perkebunan durian Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Selasa (11/1/2022). (Madiunpos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN — Kawanan kera liar merusak buah durian Madiun di perkebunan milik warga di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Gara-gara serangan kera ini warga mengalami kerugian jutaan rupiah.

Pantauan Solopos.com, jaringan berita Solopos.com, di kebun durian milik warga di Desa Segulung, Selasa (11/1/2022), terlihat sejumlah durian masih mentah tetapi sudah jatuh ke tanah. Selain itu, beberapa durian yang masih di pohon terlihat rusak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemilik kebun durian, Parminto, 52, mengatakan beberapa pekan terakhir serangan kawanan kera sangat meresahkan. Ia menceritakan bahwa banyak buah durian sudah masa panen, tetapi tidak bisa dijual karena rusak.

Baca Juga : Jangan Ngaku Pecinta Durian Kalau Belum Cicip Durian Segulung Madiun

“Ini lihat, belum matang tapi sudah jatuh dari pohon. Ini karena kera. Terus buahnya dirusak. Ini durian masih mentah belum matang,” kata dia sambil menunjukkan durian yang rusak.

Parminto menuturkan hewan yang merusak buah durian Madiun bukan hanya kera, tetapi ada tupai. Tetapi, serangan kera liar ini paling parah. Kera merusak dengan mengacak-acak durian muda.

“Sebagian besar durian yang dirusak kera tidak dimakan. Ada yang dimakan tapi sedikit, terutama yang sudah matang,” ujar dia.

Baca Juga : Puncak Suroloyo Diklaim sebagai Titik Tengah Pulau Jawa, Ini Alasannya

Gara-gara serangan kawanan kera liar ini dirinya mengalami kerugian hingga satu juta rupiah per pohon. Padahal, di kebun ini ada 40 pohon durian Madiun siap panen.

durian dimakan kera liar
Petani menunjukkan buah durian yang dirusak kera di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Selasa (11/1/2022). (Madiunpos.com/Abdul Jalil)

Musim Panen Durian

Kera liar dari hutan pinus lereng Gunung Wilis itu bukan hanya merusak durian, tetapi juga buah mangga, pisang, dan pohon buah lain. Biasanya, kata dia, kawanan kera masuk ke perkebunan durian sore hingga malam hari saat tidak ada warga yang menunggu di kebun.

Untuk mengantisipasi serangan kawanan kera ini, Parminto membungkus buah durian di pohon dengan kain atau pakaian bekas. Cara ini dianggap efektif menghalau serangan kera liar.

Baca Juga : Asal Usul Kalimati Sukoharjo, yang Mitosnya Ada Pernikahan Gaib

“Buah yang sudah agak besar dibungkus kain. Ini cukup efektif. Buktinya bisa sampai matang. Selain itu, saya juga menggunakan racun, tetapi itu baru dilakukan,” jelasnya.

Ia mengaku kondisi itu bukan hanya terjadi saat musim panen kali ini. Tetapi, hampir rutin setiap masa panen durian. Kawanan kera selalu menyerang buah durian Madiun.

Lebih lanjut, dia menuturkan kawanan kera hanya menyerang kebun durian yang dekat kawasan hutan. Sedangkan, kebun durian dekat permukiman warga biasanya tidak diserang.

Baca Juga : Sempat Ditolak di Mana-mana, Akhirnya Tugu Lilin Dibangun di Solo

Petani durian di Desa Segulung lainnya, Sardi, menuturkan kera tidak menyerang kebunnya. Hal ini karena kebun duriannya berada di sekitar permukiman warga. Saat ini, di Segulung sedang masa panen durian Madiun.

“Ini baru musim panen durian. Hasilnya lumayan bagus untuk tahun ini,” cerita dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya