SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

JOGJA-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mencatat hingga Senin (11/2/2013), sebanyak 11 warga terserang penyakit chikungunya. Penyebaran penyakit tersebut untuk tahun ini terbilang tinggi. Sebab, pada 2012 jumlah pasien chikungunya sebanyak 38 warga.

Kepala Dinkes Jogja Tuty Setyowati mengatakan pasien chikungunya paling banyak tersebar di Kecamatan Umbulharjo. Namun, mengenai di kelurahan mana saja, Dinkes belum menerima laporan. Tuty menghimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Ini perlu diwaspadai. Sebab, perbandingan kasusnya dengan tahun lalu sangat besar. Ini baru awal tahun, sudah 11 orang yang terkena,” katanya.

Selain chikungunya, menurut Tuty, penyebaran demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai. Dari data yang ada, Dinkes mencatat hingga hari ini, jumlah pasien DB mencapai 121 orang.  Sama dengan DBD, penularan chikungunya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (DBD), atau Aedes Albopictus (Chikungunya).

Jika seseorang tergigit nyamuk yang terinfeksi virus chikungunya, dibutuhkan waktu 2-3 hari hingga gejala penyakit tersebut muncul. Yang membedakannya dengan DB, kata Tuty, adalah rasa nyeri sendi pada tubuh pasien.

“Cuma harus ada observasi, apakah nyerinya akibat chikungunya atau hanya masuk angin saja,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya