SOLOPOS.COM - Ilustrasi (campusradio.com)

Ilustrasi (campusradio.com)

JAKARTA — Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia mencatat jumlah pilot helikopter aktif di Indonesia saat ini baru mencapai sekitar 200 orang dengan rata—rata berusia 45 tahun—60 tahun sehingga mendesak untuk regenerasi.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Ketua Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia (APHI) Donny Hardjanto mengatakan kondisi itu mendorong perlu adanya upaya untuk meningkatkan jumlah pilot khusus helikopter guna meningkatkan sumber daya manusia. “Kebutuhan pilot helikopter itu mencapai 900 orang per tahun, kita bicara sekarang ini krusial sekali apalagi ada peraturan tidak boleh umur dua pilot dalam satu cockpit tidak boleh lebih dari 115 tahun,” katanya kepada Bisnis.com.

Asosiasi, katanya, pernah membuat grafik data usia pilot helikopter di Indonesia, hasilnya menunjukan jumlah pilot yang beroperasi masih di bawah 200 orang pilot dan dari jumlah itu, rerata berusia 45 tahun—60 tahun, sedangkan usia di bawah 45 tahun lebih sedikit.

“Kalau kami buat grafik itu antara muda dan tua, itu seperti piramida terbalik, yang usia muda itu sedikit sekali, secara retata di atas 45 tahun sampai 60 tahun, di bawah 45 tahun sedikit sekali,” katanya.

Menurut dia kendala yang mengemuka ialah keterlambatan regenerasi sumber daya manusia untuk pilot helikopter. Persoalan itu pernah dibahas bersama dengan Kementerian Perhubungan tetapi belum tuntas. Bahkan ketika Menteri Perhubungan dijabat Agum Gumelar [1999—2004], kendala dalam penerbangan helikopter sempat dibicarakan tetapi terkendala kondisi perekonomian setelah Indonesia dilanda krisis moneter pada 1998.

“Namun kendala memang banyak, sempat [perekonomian] kita turun, dulu resesi, banyak anak muda nganggur jadi satpam, sekarang [ekonomi] kita naik lagi, jadi ini baru tahap awal kami akan ajak semua pihak untuk menyelesaikan kesulitan ini,” katanya. Persoalan lain, katanya, sulitnya mendapatkan dukungan dari perusahaan penerbangan untuk mendapatkan instruktur. Pihaknya juga berkali—kali meminta peminjaman instruktur tetapi belum dipenuhi.

“Kesulitannya tidak kecil, pernah kami ke perusahaan, boleh engga kami pinjem senior pilot helikopter untuk ngajar, eh mereka bilang nanti dulu, asuransi gimana?” kata Donny yang juga kapten pilot di Travira Air ini. Dia mengatakan saat ini baru dua perusahaan penerbangan yang menyediakan bea siswa untuk pilot helikopter yakni Travira Air dan Pelita Air Services dengan pelatihan sekitar 1 tahun.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan SDM pilot helikopter di Indonesia secara kuantitas belum mencukupi. Dari sekitar 150 unit armada helikopter yang beroperasi, diperkirakan kebutuhan pilot helikopter mencapai 900 orang, tapi jumlah pilot helikopter komersial saat ini hanya sekitar 300 orang.

“Kecepatan kebutuhan SDM pilot helikopter ini jauh lebih cepat daripada pertumbuhan regenerasinya. Terlebih lagi, 20% dari jumlah pilot helikopter yang ada tidak lama lagi akan masuki pensiun,” kata Wamenhub.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya