SOLOPOS.COM - Massa Ormas Pemuda Pancasila saat mendatangi Kantor DPRD Jateng di Semarang, Jumat (26/11/2021). (Suara.com)

Solopos.com, SEMARANG — Gelombang unjuk rasa atau demo anggota Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila atau Ormas PP terus terjadi di sejumlah daerah. Setelah sebelumnya demo Ormas PP terjadi di Jakarta, Kamis (25/11/2021) dan berakhir ricuh, kali ini aksi serupa terjadi di depan Kantor DPRD Jawa Tengah (Jateng), Kota Semarang, Jumat (26/11/2021).

Meski demikian, aksi di depan Gedung DPRD Jateng tidak berakhir ricuh. Komandan Koti Mahatdana MPW Pemuda Pancasila Jateng, Bayu Prastyo, mengaku belum mengerahkan massa yang banyak untuk aksi unjuk rasa. Namun hal itu bukan tidak mungkin dilakukannya di kemudian hari, dengan mengajak seluruh anggota Ormas Pemuda Pancasila di Jateng, yang jumlahnya mencapai 900.000 orang untuk turut aksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini yang ikut hanya [anggota] dari ranting-rantingnya saja. Belum bawa pasukannya,” jelasnya saat ditemui di depan Kantor DPRD Jateng, dikutip dari Suara.com.

Baca juga: Pemuda Pancasila dalam Sorotan, Ini Tiga Jenderal Pendirinya

Untuk itu, dia meminta kepada Junimart Girsan untuk melakukan klarifikasi terkait pernyataannya itu baik melalui media dan secara tertulis yang ditujukan kepada Ormas Pemuda Pancasila.

“Kami juga usulkan ke Partai PDI- Perjuangan untuk mengevaluasi Junimart,” tegasnya.

Sejauh ini, dia juga sudah melakukan mediasi dengan DPRD Jateng untuk bersurat kepada DPR pusat terkait tuntutan yang diinginkan Ormas Pemuda Pancasila. Pihaknya, mendesak agar DPRD Jateng menyampaikan secara langsung ke DPR di Gedung Senayan.

“Hasil mediasi tadi, untutan kami akan disampaikan ke DPR RI,” ujarnya.

Baca juga: Diburu, Massa Pemuda Pancasila yang Keroyok Perwira Polisi

Sementara itu, ada sekitar ribuan anggota Ormas Pemuda Pancasila yang berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Jateng. Demo itu menuntut agar Wakil Ketua Komisi II DPR, Junimart Girsang, menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membubarkan Ormas Pemuda Pancasila.

Pernyataan Junimart itu disampaikan menyikapi kerusuhan atau bentrok yang terjadi antara massa Ormas Pemuda Pancasila dengan Forum Betawi Rempug (FBR) di Ciledug, beberapa waktu lalu. Bentrokan itu diduga disebabkan perebutan lahan kekuasaan antara kedua ormas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya