SOLOPOS.COM - Aktivitas di Pasar Klewer Solo sepi, Minggu (22/3/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Kondisi Pasar Klewer yang sepi selama Ramadan dan menjelang Lebaran membuat kalangan anggota DPRD Solo khawatir. Biasanya momentum ini menjadi berkah bagi para pedagang pasar tersebut.

Para pedagang biasanya bisa mendulang rupiah sebagai bekal atau modal merayakan hari kemenangan. Tapi ternyata tidak demikian yang dirasakan pedagang Pasar Klewer pada Ramadan dan menjelang Lebaran tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi pasar tersebut sepi dan dagangan mereka tak banyak yang laku terjual. Tragisnya lagi, sepinya pembeli di pasar pakaian dan kain terbesar di Jawa Tengah ini sudah terjadi beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Ratusan Pemudik Masuk Solo Saat Pengetatan, Ada Yang Positif Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Sejumlah pedagang di lantai atas Pasar Klewer Solo mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi yang terjadi itu. Hal itu terungkap saat Wakil Ketua DPRD Solo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Sugeng Riyanto, melakukan inspeksi mendadak, Selasa (5/5/2021).

Ia melakukan sidak bersama legislator FPKS, Abdul Ghofar Ismail, dan pengurus Himpunan Pedagang Pasar Klewer. “Satu kata dari saya, prihatin. Saya dari kantor menuju ke sini membayangkan akan menyaksikan yang istilahnya bagi petani itu panen raya. Momentum sepekan sebelum Lebaran, tapi saya masih bertemu ibu-ibu sembilan hari belum laku,” terangnya.

Sepekan Laku Satu Barang

Pedagang lain, menurut Sugeng, bahkan ada yang dalam sepekan hanya laku satu barang. “Pedagang lain ada yang sepekan laku satu potong baju, sehari ada yang cuma dapat Rp200.000. Ini kan memprihatinkan, saya kira ini tak bisa dibiarkan,” urainya.

Baca Juga: Nama Gemblegan Solo Disebut Berasal Dari Raja Judi, Sejarawan: Itu Ngawur!

Dari masukan para pedagang, Sugeng mengidentifikasi ada sejumlah persoalan yang membuat perdagangan di Pasar Klewer Solo lesu. Salah satunya keberadaan pedagang di luar area pasar yang membuat para pembeli memilih tidak masuk pasar.

“Ada banyak persoalan saya tangkap. Salah satunya pengunjung yang semestinya masuk Klewer sudah diadang pedagang-pedagang di luar pasar. Tak ada langkah sistematis dari Pemkot. Kalau seperti ini Klewer tinggal menunggu ajal,” sesalnya.

Baca Juga: Penyekatan Pemudik Solo Dimulai, 2 Kendaraan Luar Kota Disuruh Putar Balik di Faroka

Persoalan lain, menurut Sugeng, yakni kegiatan penertiban pedagang di luar area pasar oleh Satpol PP Solo bersama instansi terkait belum efektif. Masalah lain yang juga tidak bisa dipandang sebelah mata yakni tampias air ketika hujan di sisi utara dan selatan gedung.

“Para pedagang juga mengeluhkan sinyal Internet di dalam pasar yang ternyata lemah, sehingga mereka kesulitan kalau mau berjualan online. Semestinya Dinas Kominfo kan bisa tampil berperan di sini, membantu sinyal agar bisa dimanfaatkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya