SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana Brasil (Detik.com-dok. AP Photo/Andre Penner)

Solopos.com, BRASIL -- Pada awal pandemi virus corona (Covid-19) di Brasil banyak menginfeksi dan menewaskan warga lanjut usia. Namun sejak awal tahun ini, trennya berubah, banyak kalangan muda yang sakit parah dan meninggal akibat corona.

Seperti dilansir CNN, Kamis (25/3/2021), para dokter unit perawatan intensif (ICU) di berbagai wilayah Brasil menuturkan hal yang sama. Mereka merawat lebih banyak pasien muda dalam gelombang terbaru corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kami memiliki pasien-pasien sehat yang berusia antara 30-50 tahun. Itulah profil sebagian besar pasien," ungkap Dr Pedro Archer, seorang dokter ICU di sebuah RSU di Rio de Janeiro. "Itulah pembeda yang besar dalam gelombang terbaru ini," sebutnya seperti dilansir Detik.com.

CNN telah berbicara dengan nyaris selusin dokter dan perawat ICU sejak pertengahan Januari lalu di berbagai rumah sakit di Brasil. Masing-masing dari mereka mengatakan tempat tidur ICU diisi oleh lebih banyak pasien muda.

"Jumlah kasus infeksi serius jauh lebih tinggi dibandingkan gelombang pertama," tutur Dr Luan Matos de Menezes, dokter ICU di sebuah RSU di Manaus.

"Anda bisa melihat bahwa kondisi mereka jauh lebih kritis," imbuhnya.

Baca jugaCuma Pengin Punya 3 Anak, Wanita Ini Malah Melahirkan 22 Kali

Kematian Lansia Turun

Kementerian Kesehatan Brasil merilis data statistik nasional soal usia para pasien corona. Analisis AFP dari data kementerian itu mendapati bahwa jumlah orang yang berusia 30-59 tahun menyumbang sekitar 27 persen kematian corona selama tiga bulan terakhir. Atau meningkat 7 persen dari angka sebelum Desember tahun lalu.

Analisis AFP juga menemukan bahwa jumlah korban meninggal untuk usia 60 tahun ke atas menurun sebanyak 7 persen pada periode waktu yang sama.

Otoritas kesehatan di Sao Paulo -- negara bagian paling pada di Brasil -- mengatakan pada awal bulan ini bahwa testimoni dari para dokter di berbagai wilayah soal kasus corona parah pada orang-orang berusia lebih muda didukung oleh data mereka.

Menurut otoritas kesehatan Sao Paulo, sekitar 60 persen pasien corona yang berusia muda membutuhkan tempat tidur ICU. Angka itu lebih tinggi daripada awal pandemi corona di Brasil.

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: 25 Maret 1655, Penemuan Planet Terbesar

Varian Corona Baru

Peningkatan kasus corona parah dan kematian pada kalangan muda bertepatan dengan munculnya setidaknya satu varian baru corona di Brasil. Varian baru bernama P.1 itu, yang menurut ilmuwan berasal dari Brasil, secara luas disepakati lebih mudah menular, bahkan hingga 2,2 kali lipat menurut studi terbaru.

"Ada kemungkinan bahwa varian baru ini lebih mematikan, tapi kami tidak memiliki data ilmiah untuk mengonfirmasi itu," ucap pakar epidemiologi Brasil, Jesem Orellana. "Namun yang kami ketahui adalah bahwa varian P.1 lebih mudah menular dan memainkan peran besar dalam gelombang kedua ini," jelasnya.

Para pakar juga menyinggung soal meningkatnya pesta saat Tahun Baru lalu dan saat liburan karnaval pada paruh pertama tahun ini. Orang-orang muda yang ikut dalam pesta kemungkinan lebih terekspose akhir-akhir ini. Video perkumpulan ilegal mudah ditemukan secara online dan otoritas berbagai kota memberlakukan denda serta membubarkan pesta ilegal setiap akhir pekan.

"Anda mendapati lebih banyak virus yang mudah menular yang beredar. Ini akan menginfeksi lebih banyak orang, termasuk lebih banyak orang muda. (Lonjakan) Mungkin hanya efek epidemiologi dari lebih banyak orang yang terinfeksi pada waktu yang sama," ujar pakar mikrobiologi Brasil, Natalia Pasternak.

Dan meskipun vaksinasi di Brasil diwarnai penundaan, program ini berjalan perlahan dengan prioritas pada warga lanjut usia (lansia). Semakin banyaknya warga lansia yang divaksinasi, para pakar menilai bahwa lebih banyak kasus dan angka kematian akan semakin condong pada kalangan muda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya