SOLOPOS.COM - Retakan terlihat di salah satu bagian bangunan baru SMPN 2 Polanharjo, Klaten. Sejumlah kerusakan juga terjadi di gedung itu sehingga pemanfaatannya ditunda karena alasan keselamatan. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Retakan terlihat di salah satu bagian bangunan baru SMPN 2 Polanharjo, Klaten. Sejumlah kerusakan juga terjadi di gedung itu sehingga pemanfaatannya ditunda karena alasan keselamatan. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

KLATEN – Atap salah satu bangunan gedung baru SMPN 2 Polanharjo di Desa Sidowayah, Polanharjo, Klaten melengkung. Akibatnya gedung yang sementara ini digunakan untuk olahraga tenis meja itu dikosongkan dari seluruh kegiatan karena membahayakan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Dua pekan lalu masih digunakan untuk ping-pong anak-anak. Tetapi
karena saya khawatir dengan kondisi gedung itu, maka kegiatan olahraga di gedung itu saya hentikan,” ujar Kepala Sekolah SMPN 2 Sidowayah, Djoko Wilarso. Menurut dia, pihaknya mengetahui kondisi gedung tersebut setelah mendapat pemberitahuan dari warga. Karena itu dia mengaku tak mau mengambil risiko sehingga menghentikan seluruh kegiatan olahraga di lokal baru itu.

Rencananya, papar dia, gedung itu akan digunakan untuk gedung
serbaguna. Dengan demikian jika ada kegiatan yang memerlukan tempat,
gedung baru tersebut bisa dimanfaatkan. Ditanya dana pembangunan yang dialokasikan, dia mengaku tak tahu menahu. Karena sepengetahuannya gedung itu diterima sekolah sudah jadi. “Saya tidak tahu apa-apa. Karena semenjak saya bertugas di sini [SMPN 2 Polanharjo], gedung itu sudah berdiri. Kami hanya tinggal memanfaatkannya,” papar Djoko.

Dia menambahkan sebelumnya pernah merencanakan pemanfaatan bangunan itu untuk laboratorium IPS, biologi, bahasa serta kegiatan belajar lainnya. Tetapi karena melihat kondisi gedung yang demikian itu pihaknya mengurungkan rencana tersebut. Terkait kondisi tersebut pihaknya mengaku telah malaporkan persoalan ini ke Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten. “Setelah mengetahui kondisi gedung yang tak layak itu kami memotret bagian-bagian yang rusak dan lapor ke Disdik Klaten. Saat ini kami masih menunggu solusi dari Dinas. Kami juga sudah memberitahukan kondisi gedung itu ke DPRD,” kata Djoko.

Sementara itu, Ketua Komite SMPN 2 Polanharjo, Hapsoro, mengatakan
pihak komite juga mngaku telah dikabari adanya kerusakan tersebut.
Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak sekolah. Pantauan di lokasi, bangunan dengan ukuran panjang kira-kira 15 meter dan lebar 12 meter itu relatif masih baru. Namun sebagian dinding ada
yanh sudah retak, sebagian lantai keramik juga melesak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya