SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencegahan kanker serviks. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Kanker serviks atau kanker mulut rahim menjadi salah satu kanker gineakologi yang paling tinggi angka kasusnya di Indonesia. Sayangnya, banyak perempuan Wonogiri yang tak sadar bahayanya kanker tersebut.

Hal itu terlihat dari cakupan penapisan untuk deteksi dini kanker mulut rahim yang dinilai masih rendah di wilayah tersebut. Dinkes Kesehatan (Dinkes) Wonogiri menilai kesadaran penduduk Wonogiri soal risiko dan pencegahan kanker serviks masih sangat rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Wonogiri, Setyawati, mengatakan kanker serviks disebabkan cairan human papiloma virus (HPV). Kasus kanker jenis ini banyak menyerang perempuan usia produktif dan pernah melakukan hubungan seksual.

Menurut Setyawati, meski diperkirakan banyak kasus, hingga saat ini Dinkes Wonogiri belum memiliki data terperinci jumlah kasus kanker mulut rahim dan tingkat prevalensi penyakit ini di Kota Sukses.

Setyawati mengatakan sebenarnya kanker yang menyerang perempuan ini sangat mungkin bisa dicegah. Salah satunya dengan mendeteksi dini melalui tes IVA (inspeksi visual asam asetat) dan vaksinasi HPV.

“Mulai 2022 lalu, vaksinasi sudah diberikan kepada sekitar 6.000 perempuan kelas V SD. Tahun ini vaksinasi HPV diberikan kepada siswa kelas V dan VI. Untuk kelas VI berarti vaksinasi HPV dosis dua, sedangkan kelas V dosis pertama. Pelaksanaan pada November,” kata Setyawati kepada Solopos.com, Jumat (2/6/2023).

Dia melanjutkan vaksinasi diberikan kepada perempuan SD kelas V dan VI karena bersifat preventif. Usia itu dinilai paling ideal untuk diberikan vaksin HPV sebab belum memasuki usia produktif sekaligus belum pernah berhubungan seksual.

Salah satu faktor risiko perempuan terkena kanker mulut rahim yaitu karena berhubungan seksual. Selain vaksinasi HPV, kata Setyawati, cara lain untuk mencegah kanker serviks yaitu dengan melakukan tes IVA.

Tes ini bisa mendeteksi lesi prakanker serviks. Dengan begitu, perempuan yang diketahui positif HPV bisa segera ditangani sebelum berubah menjadi sel kanker. Tes IVA bisa diakses secara gratis di 19 puskesmas seperti Puskesmas Wonogiri, Baturetno, Purwantoro, dan Pracimantoro. 

Urutan Ketiga Kanker Paling Mematikan

Berdasarkan data Globar Cancer Observatory (Globocan) ada 2022, ada 36.633 kasus baru kanker serviks di Indonesia. Setiap hari 20-25 orang meninggal dunia karena serviks.

Hal tersebut menempatkan kanker mulut rahim ini berada di posisi kedua kanker yang paling terdiagnosis setelah kanker payudara, sekaligus berada di urutan ketiga kanker paling mematikan di Indonesia.

Lebih lanjut Setyawati menjelaskan meski kanker ini cukup ganas, sayangnya, kesadaran penduduk perempuan di Wonogiri untuk melakukan deteksi dini masih rendah. Mereka justru takut jika diketahui terdiagnosis kanker serviks.

Stigmatisasi masyarakat terhadap perempuan yang terdiagnosis kanker serviks pun masih kental di Wonogiri. “IVA test bisa dilakukan di puskesmas-puskesmas dengan biaya gratis. Biasanya IVA test dilakukan sepaket dengan tes untuk deteksi dini kanker payudara. Kalau tes mandiri, biayanya sampai Rp1 juta. Di puskesmas gratis,” ujar dia.

Di Wonogiri, sasaran tes IVA yakni  penduduk perempuan usia produktif yang sudah pernah berhubungan seksual. Mereka berjumlah 150.704 orang. Tetapi setiap tahun yang melakukan tes IVA tidak lebih dari 500 orang.

Padahal idealnya, menurut Kementerian Kesehatan, cakupan penapisan melalui tes IVA sebanyak 80% populasi perempuan yang berisiko. Pencegahan dan penanggulangan kanker serviks ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 34/2015 Tentang Penanggulangan Kanker Payudara Dan Kanker Leher Rahim.

Dalam peraturan itu, selain harus menyediakan fasilitas tes untuk mendeteksi kanker serviks, pemerintah daerah juga wajib menyosialisasikan pencegahan dan penanggulangan kanker serviks dan payudara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya