SOLOPOS.COM - Ilustrasi lansia disuntik vaksin corona (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengungkapkan banyak nomor induk kependudukan (NIK) warga lanjut usia atau lansia tervaksinasi yang tak bisa diinput dalam data sistem vaksinasi Covid-19.

Hal ini membuat data capaian vaksinasi Covid-19 tidak akurat dan menjadi salah satu kendala mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok dan upaya menurunkan PPKM ke level 1.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu syarat PPKM bisa turun ke leve 1 adalah capaian vaksinasi kelompok lansia minimal 70 persen dari jumlah populasi yakni sebanyak 60.583 orang. Saat ini, capaian vaksinasi kelompok lansia Sukoharjo mencapai 69.636 orang atau sekitar 68,97 persen.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Hambat Pencarian Warga Sukoharjo di Pantai Ngiroboyo

“Sebenarnya, saya optimistis sekali target capaian vaksinasi lansia di di atas 70 persen setelah upaya percepatan selama tiga hari. Banyak NIK tidak diinput dalam sistem vaksinasi Covid-19,” kata Etik di sela-sela penyerahan bantuan beras kepada anak terdampak pandemi Covid-19 di lobi kantor bupati, Selasa (5/10/2021).

Etik menambahkan NIK tersebut harus disinkronkan terlebih dahulu di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kemudian diverifikasi lagi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sukoharjo.

Sementara itu, capaian kumulatif vaksinasi Covid-19 Sukoharjo per 4 Oktober sekitar 67,85 persen. Jumlah warga yang telah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 488.332 orang dari jumlah populasi sebanyak 719.754 orang.

Baca Juga: Selain Ciu, Bekonang Sukoharjo Juga Terkenal dengan Batik Khasnya Lho

Vaksinasi Anak 12 Tahun ke Atas

Kegiatan vaksinasi yang ditopang jaringan fasilitas kesehatan (faskes) berupa puskesmas, rumah sakit, dan klinik terus digenjot agar PPKM bisa turun lagi ke level 1. “Saat ini, wilayah aglomerasi Soloraya termasuk Sukoharjo turun status dari PPKM Level 3 ke Level 2. Saya berupaya menggenjot vaksinasi agar kembali turun ke level 1,” ujarnya.

Selain warga lansia, kegiatan vaksinasi di Sukoharjo menitikberatkan pada anak berusia di atas 12 tahun seiring pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di sekolah. Hampir setiap SMP dan SMA di 12 kecamatan telah menggelar kegiatan vaksinasi secara bertahap.

Bupati mengapresiasi para tenaga vaksinator yang bekerja ekstra keras untuk menggenjot capaian vaksinasi Covid-19. Mereka bekerja ekstra keras dan rela pulang larut malam selama akselerasi percepatan vaksinasi.

Baca Juga: Anggaran Jasa Nakes Sukoharjo Ditambah Rp9,6 Miliar, Ini Detailnya

“Tenaga vaksinator menjadi garda terdepan dalam program vaksinasi. Vaksinasi bakal berjalan lambat jika kuota vaksin melimpah namun tenaga vaksinator tak bisa bekerja karena sakit. Semoga para tenaga vaksinator selalu diberi kesehatan,” paparnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, menyatakan sasaran vaksinasi dari beragam kelompok masyarakat kian sedikit.

Pemerintah melibatkan ketua rukun tetangga/rukun warga (RT/RW) dalam melakukan penyisiran masyarakat yang belum menerima vaksin. Pendataan vaksinasi berbasis RT dinilai paling efektif dalam menemukan masyarakat yang belum divaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya