SOLOPOS.COM - Salah satu peternakan babi di Karanganyar. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemkab Karanganyar memperketat arus transaksi babi di Karanganyar. Sebab ada beberapa peternakan babi yang terinfeksi virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika. Beberapa peternakan babi yang sudah terdeteksi terjangkit penyakit tersebut berada di Gondangrejo dan Kebakkramat.

Pengawas dan Pengendali Penyakit Hewan Dispertan PP Karanganyar, Sutiyarmo, mengatakan beberapa wilayah yang sudah menindaklanjuti temuan babi terjangkit virus ASF yang berada di Gondangrejo dan sebagian di Kebakkramat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Angka Kematian Pasien Covid-19 di Sukoharjo Masih Tinggi, 4 Kecamatan Ini Tertinggi!

Hewan yang terjangkit virus Flu Babi Afrika harus segera dimusnahkan agar tidak menulari ternak lain karena belum ada obat untuk penyakit tersebut.

“Untuk jumlah yang kena kami tidak tahu angka tepatnya. Karena ini penyakit baru, jadi belum ada obatnya. Tindakannya ya harus dimusnahkan, karena babi yang terjangkit biasanya tidak akan hidup lama dan mengalami kematian mendadak,” jelas dia kepada Solopos.com, Senin (2/11/2020).

Terkuak! Chef Juna Ternyata Duda

Sementara itu, ada laporan hewan terinfeksi Flu Babi Afrika di Solo yang mayoritas berasal dari Karanganyar. Menanggapi laporan tersebut Dinas Peternakan Karanganyar sudah mengimbau kepada peternak untuk membatasi arus jual beli ternak babi dari maupun ke luar daerah.

Sayangnya, Sutiyarmo belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait adanya hal tersebut. Meskipun begitu, Yarmo menjelaskan penyakit Flu Babi Afrika tidak menular kepada manusia dan hanya berdampak pada ternak saja.

“Untuk masalah lintas wilayah saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Tapi kami sudah minta untuk peternak berhati-hati dalam transaksi babi. Untuk babi yang tidak terinfeksi memang boleh dijual, belum ada pelarangan. Hanya imbauan untuk berhati-hati saja. Tapi ini bukan zoonosis atau tidak menular kepada manusia. Dampaknya hanya kerugian yang dialami peternak karena bisa menyebabkan kematian massal ternak,” beber dia.

Diluncurkan 10 November 2020, Begini Penampakan KRL Jogja-Klaten

Sebelumnya, Dispertan PP Karanganyar menemukan adanya tiga peternakan babi yang terinfeksi ASF di Karanganyar pada awal Oktober. Dispertan PP Karanganyar sudah meminta agar peternak tidak melakukan jual beli ternak sementara waktu saat ditemukan virus tersebut memasuki Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya