SOLOPOS.COM - Wali Kota Gibran Rakabuming Raka menyatakan Pemkot Solo merefocussing anggaran APBD 2023 terutama untuk meeting di hotel dan diklat. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO—Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo 2023 berjalan defisit hingga Rp150 miliar. Kondisi itu membuat Pemkot Solo harus berpikir keras untuk menutup kekurangan anggaran tersebut.

Informasi itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Solo, Honda Hendarto, saat diwawancara Solopos.com, Rabu (15/3/2023). “APBD 2023 ini berjalan defisit kurang lebih Rp150 miliar. Pemkot sedang coba mengatasi,” ujar dia.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Langkah yang sedang dilakukan Pemkot Solo, menurut Honda, dengan merasionalisasi sejumlah kegiatan yang dinilai kurang tepat. “Mas Wali Kota sedang mencari solusi untuk mengatasi defisit dengan rasionalisasi,” tutur dia.

Penuturan senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto. Politikus PKS tersebut mengakui ada informasi terjadinya defisit APBD berjalan 2023. Bahkan nilai defisit itu diperkirakan bisa lebih dari Rp150 miliar.

Namun, kepastiannya baru akan dibahas oleh pimpinan DPRD Solo pada Jumat (17/3/2023). “Jadi besok Jumat ada rapat pimpinan berkaitan dengan informasi itu. [Besaran defisit] Mungkin bisa lebih. Tunggu nanti,” kata dia.

Informasi yang diperoleh Sugeng, defisit APBD 2023 terjadi dikarenakan ada pendapatan yang gagal dibayar. Pendapatan yang gagal dibayar tersebut yakni Dana Alokasi Umum (DAU) 2023. Tapi dia tak tahu berapa besaran DAU itu.

Sugeng juga tidak tahu berapa nilai DAU yang gagal dibayarkan. “Ada prediksi pendapatan yang kemudian gagal, DAU. Jadi DAU itu gagal bayar, atau tidak jadi disalurkan sekian miliar. Nilai persisnya saya lupa,” urai dia.

Sugeng mengatakan kegagalan bayar DAU tahun ini tidak hanya terjadi di Solo, tapi juga di daerah lain. Artinya, dia menilai, keuangan pemerintah diduga sedang tak baik-baik saja. Tapi, dia mengakui ada sebab lain defisit APBD 2023.

Tapi besaran paling banyak menurut Sugeng dari kegagalan bayar DAU 2023. “Sepertinya ada sebab-sebab lain. Tapi sepertinya yang paling besar dari DAU. Namun kepastiannya, detail angkanya tunggu rapat hari Jumat ya,” pinta dia.

Untuk mengatasi masalah defisit anggaran itu, Sugeng menilai bisa dilakukan dengan melakukan rasionalisasi kegiatan yang ada. Tapi mengingat besarnya defisit anggaran berjalan tahun ini, bakal banyak kegiatan yang ditunda.

“Solusi paling praktisnya ya refocussing, diketok-ketok. Harus banyak item yang diketok-ketok. Paling seperti dulu-dulu, kegiatan-kegiatan kunjungan, rapat-rapat, makan-minum, yang kena rasionalisasi. Yang paling gampang,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya