SOLOPOS.COM - Candi Sukuh di Kaki Gunung Lawu. Foto diambil November 2016. (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, KARANGANYAR — Candi Sukuh yang berada di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, ternyata memiliki mitos yang cukup terkenal di tengah masyarkat, yakni soal tes keperawanan.

Bentuk dan susunan Candi Sukuh terbilang cukup unik karena mirip piramida. Bukan hanya itu saja, ada pahatan yang menggambarkan organ intim perempuan (Yoni) dan laki-laki (Lingga) dalam bentuk yang nyata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut laporan tertulis Achmad Syafi’i dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, pahatan tersebut diyakini berfungsi sebagai mantra atau obat untuk menyembuhkan segala kotoran yang melekat di hati.

Keberadaan pahatan tersebut menimbulkan kesan erotis terhadap candi ini. Ditambah dengan adanya mitos tes keperawanan di Candi Sukuh Karanganyar.

Baca Juga:  Lewat Hutan Tunggangan Wonogiri Jangan Pas Malam Hari, Hororkah?

Hal tersebut juga tertuang dalam skripsi yang ditulis Evianna Puspitasari dari UIN Walisongo Semarang pada 2021 lalu. “Hal ini disebabkan karena relief Candi Sukuh yang bersifat naturalis, mengambarkan bentuk alat kelamin yang di pahat dalam bentuk riil atau asli,” jelas dia dalam skripsinya.

Sebagaimana diketahui untuk berkunjung ke Candi Sukuh, pengunjung harus mengenakan kain yang digunakan di pinggang.

Baca Juga: Begini Awal Mula Satu Keluarga Pilih Hidup di Hutan Wonogiri

Untuk menguji mitos tes keperawanan di Candi Sukuh Karanganyar, pengunjung perempuan yang telah mengenakan kain harus melewati patung Lingga dan Yoni tadi.

“Jika gadis masih perawan maka kain yang dikenakannya tidak akan robek. Namun, jika sudah tidak perawan maka kain yang dikenakannya akan robek dan tubuhnya meneteskan darah,” jelas pengelola akun Facebook Pecinta Budaya Nusantara dalam unggahannya 2022 silam.

Baca Juga: Naik Motor Dilarang Pakai Sandal Jepit, Wajib Pakai Sepatu?

Bukan hanya untuk melakukan tes keperawanan, Candi Sukuh Karanganyar juga terdapat mitos tes keperjakaan.

Sama seperti tes keperawanan, pengunjung laki-laki juga harus melewati patung Lingga Yoni. “Jika masih perjaka maka dia tidak akan merasakan apa-apa. Tetapi jika sudah tidak perjaka lagi, maka dia mendadak ingin buang air kecil yang tidak bisa ditahan lagi,” tambah pengelola akun Facebook Pecinta Budaya Nusantara.

Baca Juga:  Biodata Erina Gudono, yang Dikabarkan Dekat dengan Kaesang Pangarep

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya