SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/siherbal.com)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/siherbal.com)

WONOSARI—Diperkirakan sekitar 541 warga Gunungkidul menderita tuberkulosis (TBC). Penyakit ini dinilai harus segera diberantas karena penularannya sangat cepat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Gunungkidul, Iwan Busro, mengatakan apabila penyakit ini tidak diperhatikan maka dapat berdampak luas. “Jangan biarkan TBC menyebar,” kata Iwan di Bangsal Sewokoprojo, Rabu (10/10/2012).

Iwan mengatakan berdasarkan data catatan sipil, dari 845.923 warga Gunungkidul, 541 diantaranya merupakan penderita TBC. Menurutnya, dari 100.000 penduduk, ada 64 pasien baru TBC di Indonesia.

Iwan juga mengatakan apabila berdasarkan data statistik, dari jumlah penduduk sebanyak 726.000 warga Gunungkidul, 464 diantaranya merupakan penderita TBC. Diperkirakan masih banyak penderita TBC yang belum terdata.

“Indonesia itu urutan ketiga di dunia dalam jumlah penderita TBC,” kata Iwan. Agar penyakit ini tidak meluas, ujarnya, PPTI akan memberikan penyuluhan dan informasi kepada masyarakat tentang kesehatan pada umumnya, khususnya tentang penyakit TBC, pencegahan dan pengobatannya.

Ketua PPTI Gunungkidul Eko Subiantoro mengatakan pemerintah perlu segera bergerak menghadapi persoalan ini. “Apalagi alam karst di Gunungkidul berpengaruh juga terhadap kesehatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya