SOLOPOS.COM - Ilustrasi zona merah Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Tiga desa di Kabupaten Sukoharjo masuk zona merah atau risiko tinggi persebaran Covid-19. Hal itu menyusul lonjakan kasus Covid-19 harian pada pertengahan Ramadan ini.

Tak hanya itu, angka kematian atau mortality rate kasus positif Covid-19 juga naik beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data dari corona.jatengprov.go.id, Senin (26/4/2021), ada tiga desa yang berstatus zona merah di Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiganya yakni Desa Pengkol di Kecamatan Nguter, Desa Joho di Kecamatan Mojolaban, dan Desa Pojok di Kecamatan Tawangsari. Ketiga desa itu ada lonjakan kasus harian Covid-19 dan pasien positif serta suspek meninggal dunia.

Baca Juga: Kantor Kades Madegondo Sukoharjo Ditutup Sementara Gegara Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Bejo Raharjo, mengatakan telah berkoordinasi dengan satgas di tingkat kecamatan dan desa terkait zona merah itu.

Koordinasi terutama untuk melakukan upaya tracing dan testing terhadap kontak erat pasien positif Covid-19. Mereka wajib menjalani isolasi mandiri di rumah hingga dinyatakan sembuh.

Tracing Testing Treatment

“Tiga desa yang berstatus zona merah terletak di wilayah Nguter, Mojolaban, dan Tawangsari. Hal ini menjadi peringatan masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan selama Bulan Puasa,” katanya kepada Solopos.com, Senin (26/4/2021).

Baca Juga: Dibangun Zaman Belanda, Bendungan Di Baki Sukoharjo Ini Dikelilingi 9 Sumber Air

Satgas Covid-19 tingkat desa bakal melakukan 3T atau tracing, testing, dan treatment untuk memutus mata rantai penularan virus dengan mengoptimalkan para pengurus RT setempat. Dengan ini diharapkan desa yang masuk zona mera di Sukoharjo segera membaik kondisinya.

Satgas dan pengurus RT diminta melakukan pelacakan kontak erat dan pemantauan kondisi kesehatan mereka selama menjalani isolasi mandiri. Hal ini sesuai kebijakan penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro.

Sementara itu, selain zona merah, ada beberapa desa di Sukoharjo yang berkategori zona oranye atau risiko sedang.

Baca Juga: Demi PTM, Vaksinasi Covid-19 Guru Dari 20 SMA/SMK Sukoharjo Dikebut

“Pemkab Sukoharjo telah menerbitkan surat edaran yang mengatur kegiatan ibadah selama Bulan Puasa. Kami tak ingin muncul klaster baru dengan jumlah pasien positif banyak saat Bulan Puasa. Pemerintah bakal menggandeng tokoh agama dan pengurus takmir masjid untuk mengedukasi umat muslim yang menunaikan salat berjamaah di masjid,” ujarnya.

108 Kasus Sepekan

Berdasarkan data, jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 108 orang dalam sepekan terakhir. Sebagian besar pasien positif menjalani isolasi mandiri di rumah yakni sebanyak 68 orang. Sedangkan pasien positif yang dirawat di rumah sakit ada 40 orang.

Kasus kematian pasien positif bertambah 10 orang menjadi 392 orang. “Pengawasan terhadap para perantau yang pulang ke kampung halaman diperketat. Satgas di tingkat desa harus memantau setiap hari selama Bulan Puasa,” paparnya.

Baca Juga: Langgar Prokes, Jemaah Masjid di Sukoharjo Disanksi Swab Antigen

Kepala Desa Pengkol, Nguter, Sugiyo, mengatakan ada empat warga yang terkonfirmasi positif pada pekan lalu. Desa Pengkol menjadi salah satu desa yang masuk zona merah di Sukoharjo.

Dari empat kasus Covid-19 itu, dua orang dirawat di rumah sakit lantaran memiliki komorbid dan meninggal dunia. Sedangkan dua pasien positif lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Mereka merupakan perantau asal Bandung dan Banten yang baru saja tiba di kampung halaman pada awal Ramadan. “Dua pasien positif yang meninggal dunia dirawat di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo dan RSUD dr Moewardi, Kota Solo. Mereka langsung dimakamkan dengan protokol kesehatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya