SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

WONOSARI—Diperkirakan sebanyak 236 warga Gunungkidul berpotensi melakukan aksi bunuh diri. Tak hanya itu, sebanyak 2.364 orang juga diperkirakan mengalami gangguan jiwa berat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter spesialis kejiwaan, Ida Rochmawati, mengatakan angka itu merupakan estimasi gangguan jiwa berat berdasarkan data riset kesehatan dasar. Angka itu bukan pendataan, melainkan penghitungan secara teoritis.

“Secara teori, sebanyak 10% dari 2.364 penderita gangguan jiwa berpotensi melakukan bunuh diri. Kita tidak dapat meramalkannya kapan bunuh diri itu terjadi,” kata Ida di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, Kamis (11/10/2012).

Penghitungan itu berdasarkan jumlah penduduk Gunungkidul pada 2010 yakni sebanyak 675.382 orang. Sedangkan, diperkirakan sebanyak 37.340 orang mengalami gangguan mental emosional (gangguan jiwa ringan dan sedang).

“Penderita gangguan mental emosional itu berpotensi menjadi depresi berat lalu melakukan  bunuh diri,” kata Ida. Sampai bulan Oktober 2012, sepanjang tahun ini sudah terjadi 32 kasus bunuh diri di Gunungkidul. Sebanyak 11 percobaan bunuh diri gagal.

Ida mengatakan tren bunuh diri di Gunungkidul selama 10 tahun terakhir tidak pernah mengalami penurunan. Selama kurun 2001-2011 terdapat 314 kasus. Dari aspek psikiatri, penyebab utama bunuh diri adalah depresi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya