SOLOPOS.COM - Ilustrasi upaya mengantisipasi persebaran Covid-19 varian Omicron. (Freepik.com)

Solopos.com, JEPARA — Klaster atau kasus penularan Covid-19 dalam sebuah kelompok muncul dari salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng). Sebanyak 19 santriwati di ponpes itu dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.

“Semalam kami merilis ada 20 [orang] positif Covid-19. Ini penemuan baru, 19 orang di antaranya berasal dari sekolah [pesantren] itu, karena ada salah satu pengurus yang positif,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara, Muh Ali, dikutip Murianews.com, Senin (31/1/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Muh Ali menjelaskan kasus tersebut bermula dari pengurus pesantren yang sempat melakukan perjalanan dari Jakarta. Setelah sampai di Bangsri dan muncul gejala, pengurus pesantren itu melakukan tes PCR mandiri di laboratorium swasta. Hasilnya positif Covid-19.

Baca juga: Horok-horok, Kuliner Khas Jepara yang Lahir pada Masa Penjajahan

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah itu, semua santriwati dan pengurus pun menjalani skrining dan dites PCR. Hasilnya, 19 dari 160 orang yang menjalani tes dinyatakan positif Covid-19.

“Kami skrining semua. Mereka ini tanpa gejala [OTG],” terang Muh Ali.

Muh Ali menambahkan semua pengurus dan santriwati di ponpes tersebut telah menerima vaksin Covid-19 secara lengkap. Kondisi itu pun membuat gejala terinfeksi Covid-19 tidak terlihat. Kondisi santriwati yang terpapar Covid-19 itu juga dinyatakan sehat.

Meski demikian, setelah dinyatakan terpapar Covid-19, para santriwati itu langsung dibawa ke Balai Latihan Kerja (BLK) di Kecamatan Pecangaan, untuk menjalani isolasi pada Minggu siang. Mereka langsung diminta menjalani isolasi secara terpusat.

Baca juga: Menko Luhut Sebut Jepara Berhasil Redam Lonjakan Kasus Covid-19

“Kami isolasi sesuai aturan, 10 hingga 14 hari di BLK Pecangaan. Kita evaluasi, obat dan tenaga sudah kami siapkan 24 jam,” jelas Muh Ali.

Pihaknya menyampaikan semua pengurus dan santri sudah tervaksin Covid-19 lengkap. Sehingga, gejalanya tidak begitu terlihat. Mereka pun kondisinya sehat.

Setelah dipastikan positif Covid-19, lanjut Muh Ali, pihaknya langsung membawa 19 santriwati itu ke Balai Latihan Kerja (BLK) di Kecamatan Pecangaan, Minggu (31/1/2022) siang. Mereka langsung diisolasi secara terpusat.

“Kami isolasi sesuai aturan. 10 sampai 14 hari di BLK Pecangaan. Kita evaluasi. Obat dan tenaga sudah kita siapkan 24 jam,” jelas Muh Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya