SOLOPOS.COM - Sebuah alat berat sedang mengeruk tanah yang ada di Telaga Balong, Desa Balong, Girisubo. Rabu (9/8/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pemerintah Desa Balong, Kecamatan Girisubo mempertanyakan kelanjutan pembangunan Pusat Listrik Tenaga Surya di wilayah desa tersebut.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Desa Balong, Kecamatan Girisubo Gunungkidul mempertanyakan kelanjutan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di wilayah desa tersebut.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Pasalnya, sejak ditandatangani kesepakatan antara Pemerintah DIY dengan BPPT dan pihak investor di awal 2016 lalu belum ada langkah konkret mewujudkan proyek tersebut.

Kepala Desa Balong Suwardiyanto mengakui rencana pembangunan PLTS di Balong menguap tanpa ada kejelasan hingga sekarang. Awalnya, pihak desa mengaku antusias dengan program tersebut karena pembangunan diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Namun demikian, lanjut Suwardiyanto, harapan tersebut belum terealisasi karena setelah lebih dari satu tahun wacana digulirkan, hingga sekarang tidak ada tindaklanjut. “Dulu memang sempat ada survei lokasi di Balong, tapi kami tidak tahu kelanjutannya sampai dimana,” katanya kepada Harianjogja.com, Minggu (27/8/2017).

Menurut dia, warga memiliki harapan besar terhadap pembangunan listrik tenaga surya. Terlebih lagi, sambung Suwardiyanto, lokasi yang disediakan berada di dekat obyek wisata Pantai Watulumbung.

“Harapannya keberadaan pusat pembangkit itu bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Untuk itu kami ingin kepastian apakah jadi dibangun atau tidak,” tuturnya.

Hal senada diungkpakan oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Girisubo, Arif Yahya. Menurut dia, pihaknya sudah mendengar wacana pembangunan PLTS di Balong. Namun untuk perkembangan belum tahu karena hingga sekarang belum ada realisasinya. “Dulu sempat ada kabarnya, tapi sekarang belum tahu kelanjutannya seperti apa,” katanya.

Mengenai pembangunan PLTS itu, Arif menyerahkan sepenuhnya ke investor yang telah menandatangi kesepakatan bersama dengan Pemerintah DIY. Namun sebagai warga masyarakat, ia berharap agar rencana tersebut dapat segera diwujudkan. “Dulu di surat kabar pernah diulas tentang wacana ini, tapi kok sampai sekarang belum ada kabarnya lagi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya