SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JIBI/Solopos/Antara/Agus Trimukti)

Wacana pelarangan pemutaran kaset Alquran menjadi kontroversi meski baru diungkapkan secara lisan.

Solopos.com, JAKARTA — Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait larangan pemutaran kaset mengaji Alquran di masjid-masjid ternyata menuai kontroversi. Juru Bicara Wakil Presiden Husain Abdullah pun turun tangan berupaya menjernihkan situasi.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Menurut dia, anjuran Jusuf Kalla (JK) sama dengan anjuran Presiden ke-4 RI yang juga tokoh Nahdlatul Ulama, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Menurut dia, Gus Dur juga pernah melarang pengajian dengan kaset suara keras di masjid.

“Jadi sejak 1982, Gus Dur sudah melarang pengajian dengan kaset suara keras di masjid di luar waktunya,” ujar Husain kepada wartawan, Kamis (11/6/2015).

Pandangan yang sama diungkapkan karena mengaji memang idealnya dilakukan secara langsung dengan waktu dan durasi yang diatur agar tidak mengganggu masyarakat lain yang sedang beristirahat. “Sebelum azan paling mantap mengaji langsung sekitar 5-7 menit dilanjut azan subuh,” tuturnya.

Husain meminta anjuran itu dipahami dan direnungkan dengan baik. Dia juga meminta agar pernyataan Jusuf Kalla tidak disalahtafsirkan oleh sejumlah pihak. “Kalau kita kebiasaan cuma dengar kaset mengaji, kapan kita yang mengaji? Dampaknya lebih buruk karena lama kelamaan makin menjauhkan umat dari kebiasaan membaca Alquran,” tuntasnya.

Saat membuka Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Tegal, Jawa Tengah, Senin (8/6/2015) lalu, JK berencana melarang pemutaran kaset mengaji Alquran di masjid-masjid. Bahkan kebijakan itu sudah dirumuskan di Dewan Masjid Indonesia.

Menanggapi pernyataan itu, Ustaz Yusuf Mansyur meminta maaf jika suara mengaji melalui kaset di rumah ibadah dianggap mengganggu. Melalui akun Twitternya, pemilik Pesantren Daarul Quran itu berpesan agar setiap orang memuliakan Alquran karena hal itu sama dengan memuliakan Allah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya