SOLOPOS.COM - Pasar Tanggul Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menyetujui anggaran sebesar Rp10 miliar untuk revitalisasi Pasar Tanggul, Kelurahan Sewu, Jebres. Anggaran sebesar itu untuk konsep pembangunan plasa yang diusulkan nama Mal Marhaen.

“Ya, memang untuk revitalisasi Plaza Marhaen kita setujui Rp10 miliar dari APBN, sedangkan Rp4 miliar dari APBD,” terang Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, saat ditemui disela-sela kunjungannya di Pasar Tunggulsari, Selasa (29/10/2013).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Revitalisasi pasar tradisional, kata Aria, juga dilakukan di Boyolali yakni Pasar Pengging yang mana mendapatkan kucuran dari dana APBN sebesar Rp10 miliar. Sedangkan Pasar Telukan, Sukoharjo turut mendapatkan kucuran dari APBN senilai Rp5 miliar. “Yang sudah pasti anggaran revitalisasi 2014 ada tiga pasar itu,” terangnya.

Pihaknya mengatakan alokasi APBN untuk revitalisasi pasar tradisional hanya berlaku satu pasar dalam setiap tahunnya. “Dan Solo kita beri apresiasi karena pembatasan ritel modern berhasil dan berjalan dengan baik. Jadi bagi kabupaten/ kota lain yang melakukan pembatasan ekspansi pasar modern dari super sampai ritel, kita bakal beri apreasi setiap tahun,” terangnya.

Pada tahun sebelumnya, kata Aria, Pasar Nongko dan Pasar Gilingan telah direvitalisasi menggunakan APBN karena sebagai bentuk apresasi terhadap kepedulian Pemkot membatasi ekspansi pasar modern. “Tahun depan (2014) di Solo hanya Pasar Tanggul,” paparnya.

Secara umum, Aria membeberkan revitalisasi pasarw tradisional lebih difokuskan di luar jawa. Alasanya, APBD di luar jawa terlalu lemah. Sedangkan di Jawa hampir sebagian pasar tradisional telah direvitalisasi.

“Ya cukup merata di Jawa. Namun anggaran Rp500 miliar untuk revitalisasi pasar memang skala prioritas di luar Jawa. Selain itu kita alokasikan Rp200 miliar di Kemenkop dan UKM yang menyasar revitalisasi pasar desa, dengan besaran anggaran Rp450 juta-Rp900 juta. Yang sudah berjalan kita di Pasar Kayu Apak, Polokarto, Sukoharjo, di Boyolali ada Pasar Dibal, sedangkan di Klaten kita masih urus koperasinya,” terangnya.

Ketua DPR RI, Marzuki Ali mengatakan revitalisasi pasar tradisional menggunakan dana APBN dan APBD dari Pemkot agar tidak membebani pedagang. “Kami ingin memberdayakan ekonomi pedagang. Untuk revitalisasi pasar, pedagang tak perlu khawatir. Semua akan mendapatkan tempat sesuai posisi semula,” jelas dia.

Ke depan, menurut Marzuki, revitalisasi pasar tradisional perlu dilakukan supaya tidak dianggap sebelah mata oleh calon pembeli. “Nanti aksesnya lebih mudah, baik pedagang dan pembeli merasa nyaman,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya