SOLOPOS.COM - Pekerja membongkar kargo dari pesawat Garuda Indonesia setiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, beberapa waktu lalu. (Antara/Ampelsa)

Solopos.com, SOLO — Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bersiap memperluas jaringan penerbangan umrah pada 2023 ke beberapa kota besar seperti Surabaya, Makassar, dan Solo.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan upaya perluasan jaringan ini dilakukan dengan membuka kota asal (embarkasi) penerbangan baru dari sejumlah kota di Indonesia.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Dia menjelaskan rencana penjajakan optimalisasi jaringan penerbangan umrah charter maupun berjadwal perusahaan akan terus diintensifkan.

Irfan mengatakan Garuda Indonesia tengah melirik beberapa kota besar yang dinilai strategis untuk melayani penerbangan umrah.

“Kami melihat wilayah – wilayah yang menjadi titik keberangkatan strategis penerbangan umrah seperti Surabaya, Makassar, hingga Solo,” katanya saat dihubungi Bisnis.com pekan ini.

Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 15 kali penerbangan menuju Tanah Suci setiap pekan. Irfan mengatakan, penerbangan ini dilayani melalui rute Jakarta – Jeddah dan Jakarta – Madinah.

Demi meningkatkan layanan operasional di Arab Saudi, GIAA juga tengah melakukan persiapan perpindahan operasional penerbangan ke Terminal 1 Bandara internasional King Abdulaziz di Jeddah.

Perpindahan ini diharapkan meningkatkan kualitas layanan penerbangan Garuda Indonesia di Arab Saudi baik dari aspek ground handling maupun aktivitas post flight lainnya.

Irfan melanjutkan segmen penerbangan umrah menjadi salah satu fokus pada 2023 seiring dengan upaya transformasi kinerja perusahaan.

Menurutnya, dengan proyeksi pertumbuhan alat produksi yang mencapai lebih dari 20 persen pada tahun ini, GIAA menargetkan pertumbuhan pangsa pasar umrah melalui rute penerbangan ke Timur Tengah di kisaran 8-10 persen.

“Hal ini yang kami yakini dapat menunjang proyeksi proporsi pendapatan penerbangan ke Tanah Suci baik Umrah maupun Haji menjadi sedikitnya sekitar 20 persen – 30 persen dari total pendapatan Garuda Indonesia,” jelas Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya