SOLOPOS.COM - ilustrasi virus corona (freepik.com)

Solopos.com, SRAGEN — Arus mudik yang terjadi menjelang Lebaran berpotensi menjadi gelombang ketiga yang perlu diwaspadai dalam persebaran virus corona. Wakil Bupati atau Wabup Sragen Dedy Endriyatno khawatir banyaknya orang tanpa gejala (OTG) saat gelombang mudik tersebut akan memicu peningkatan pasien yang mengarah pada Covid-19.

Kekhawatiran Dedy itu disampaikan saat ditemui Solopos.com di Pemkab Sragen, Selasa (18/5/2020) lalu. Dedy menerangkan gelombang pertama peningkatan kasus Covid-19 terjadi pada awal-awal munculnya kasus, yakni sejak ada kasus di Wuhan, Tiongkok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puncak Aktivitas Matahari 2024, Sinyal Komunikasi Bakal Terganggu

Wabup Sragen itu melanjutkan gelombang kali kedua terjadi sejak banyaknya perusahaan yang terdampak ekonomi karena wabah Covid-19 sehingga banyak buruh kena pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga mereka berbondong-bondong mudik ke kampung halaman.

“Gelombang kali ketiga ya menjelang Lebaran ini. Kebijakan pemerintah pusat yang tidak konsisten sehingga membuka keran mudik. Bandara penuh, stasiun kereta api, juga mulai buka. Orang mulai berjubel di pusat-pusat perbelanjaan tanpa jaga jarak. Satu saja ada OTG maka akan terjadi peningkatan kasus,” kata Dedy.

Indira Kalistha dan Aa Utap Akhirnya Ketemu dr Tirta

Dia berpesan kepada RSUD di Sragen untuk siap-siap menampung pasien yang kemungkinan bisa melonjak lagi. Dia mengatakan satgas di tingkat desa mulai lelah sementara banyak warga yang ogah diatur karena jenuh berada di rumah.

“Ketika memiliki gejala batu dan pilek mereka sudah tidak mau pergi ke dokter karena takut mendapat stigma sebagai pasien corona sehingga mereka enggan berobat. Hal ini yang harus diwaspadai besama,” ujarnya.

Rapid Test

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui wartawan, Kamis (21/5/2020), menyampaikan Pemkab Sragen menyiapkan 500 unit rapid test untuk digunakan untuk mengetes para pelaku perjalanan atau pemudik secara acak mulai Jumat (22/5/2020) besok.

Dia mengatakan dari 500 unit rapid test yang ready itu, 100 unit di antaranya merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jateng. Yuni menyampaikan Pemkab juga sudah pesan untuk pengadaan baru rapid test tetapi belum datang.

Perbudakan ABK Indonesia di Kapal China, 2 Orang Tegal Ditangkap Polisi

“Besok, kami akan mulai ambil sample pemudik untuk di-rapid test. Kami juga akan melihat perkembangan pasca-Lebaran karena pemudik sudah mulai kembali ke daerahnya. Para pemudik yang hamil juga kami rapid test. Hal itu dilakukan untuk kewaspadaan kami,” ujar Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya