SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno mengingatkan sejumlah pelajar agar tidak berkonvoi dengan kendaraan tanpa knalpot di warung makan milik warga di belakang SMK Sukowati Sragen, Selasa (2/5/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Wakil Bupati atau Wabup Sragen, Dedy Endriyatno, mengklaim wilayahnya masih berstatus zona kuning Covid-19.

Padahal, dalam kurun waktu 11 hari terakhir, Sabtu-Selasa (11-21/7/2020) tercatat ada penambahan 19 kasus positif Covid-19. Meski demikian, angka pasien sembuh juga meningkat dari 41 menjadi 48 orang atau bertambah tujuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Status Sragen zona kuning Covid-19 itu disampaikan Wabup Dedy Endriyatno saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Rabu (22/7/2020). Dia mengatakan pada pekan lalu sebenarnya ada penurunan kasus Covid-19 yang signifikan di Sragen. Tetapi di Soloraya justru terjadi peningkatan cukup tinggi.

Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi

“Kasus positif Covid-19 di Sragen ini merupakan kasus impor atau kasus dari luar. Kasus transmisi lokalnya diduga baru empat orang, artinya masih kecil. Kasus pedagang Pasar Gemolong itu kemungkinan transmisi lokal tetapi masih diselidiki,” ujar Dedy.

Kasus Baru

Dia menyampaikan banyak warga Sragen terpapar Covid-19 tetapi dari luar daerah. Dia mengatakan pusat-pusat pemeriksaan kesehatan harus mendapat perhatian kuat meskipun protokol pencegahan Covid-19 diberlakukan secara ketat.

Dia menduga terpaparnya para tenaga kesehatan (nakes) itu bisa jadi karena faktor kelelahan tetapi tetap tidak boleh lengah. Selain itu, Dedy berharap masyarakat jujur sehingga penting dalam tracing. Dia pun menegaskan Pasar Gemolong belum menjadi klaster penularan Covid-19.

Pak Rudy Judheg, Kasus Positif Covid-19 Solo Naik 100% Lebih dalam Sepekan

“Pasar Gemolong belum menjadi klaster. Kami antisipasi supaya Gemolong tak jadi klaster dengan penutupan pasar mulai Rabu pukul 00.00 WIB sampai lima hari ke depan. Semua kontak erat diperiksa swab test langsung,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr. Hargiyanto, menyampaikan dari hasil pengembangan 12 kasus baru yang muncul Minggu-Selasa (19-21/7/2020), ada 90 orang yang langsung dites swab. Hargiyanto menunggu hasil swab test 90 orang itu dan berharap tidak ada tambahan kasus baru.

Pasar Gemolong Sragen Tutup, Pedagang Layani COD hingga Gosend

“Kasus pedagang Pasar Gemolong yang positif itu kemudian di-tracing. Tidak semua pedagang di-tracing tetapi hanya yang pernah kontak erat dengan pedagang yang positif. Ketika sudah berkomunikasi langsung selama 15 menit saja sudah masuk dalam kontak erat,” terang Hargiyanto.

Sampai saat ini secara kumulatif ada 68 kasus positif Covid-19 di Sragen yang diklaim sebagai wilayah zona kuning Covid-19.

“Sekarang jumlah kasusnya 68 kasus, yakni 19 orang dirawat, 48 orang sembuh, dan satu orang meninggal dunia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya