SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Solopos.com, SOLO — Otoritas Bandara Adi Soemarmo Solo mengintensifkan penggunaan thermoscanner di pintu kedatangan internasional. Hal tersebut untuk mengantisipasi apabila ada penumpang dari luar negeri yang terjangkit virus Middle East Respitatory Syndrome (MERS) dari Timur Tengah.

Airport Operation and Readiness Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Rini Sri Rahayu, menyampaikan thermoscanner sudah lama terpasang sejak adanya virus H1N1 atau flu babi beberapa tahun silam tapi saat ini kembali lebih diintensifkan.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Thermoscanner tersebut berada di kedatangan internasional di bagian imigrasi sehingga tidak ada penumpang yang akan luput dari deteksi alat tersebut. Oleh karena itu, penumpang komersial dan tenaga kerja Indonesia (TKI) pasti akan melewati area tersebut.

“Ada satu unit yang sudah terpasang dan setiap ada international landing ada satu petugas dari KKP [Kantor Kesehatan Pelabuhan] yang stan by sebagai langkah antisipasi, yakni setiap Selasa, Kamis dan Sabtu yang merupakan penumpang Air Asia dan Silk Air. Rata-rata penumpang sekitar 100-120 orang per flight,” ungkap Rini saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (8/5).

Dia menyampaikan alat tersebut akan mendeteksi suhu panas penumpang. Apabila dicurigai terjangkit maka akan langsung dibawa ke KPP atau dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut. Namun menurut dia, hingga saat ini belum ada penumpang yang dicurigai atau terindikasi terkena virus MERS.

Rini menyampaikan rombongan umrah yang berangkat dari Bandara Adi Soemarmo cukup banyak bahkan saat ini cenderung terus meningkat akibat adanya pengurangan kuota haji sebanyak 20% pada tahun depan. Dia juga menuturkan adanya virus tersebut tidak menyurutkan pihaknya untuk mengusahakan adanya direct flight Solo-Jeddah mengingat peminat umrah sangat tinggi.

Kepala Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah KKP Semarang, Arqu Aminuzab, menyampaikan thermoscanner kembali diintensifkan di Bandara Adi Soemarmo dan Bandara Ahmad Yani. Dia menjelaskan meski kedua bandara tersebut tidak melayani penerbangan langsung dari dan menuju Timur Tengah.

Namun kedua bandara tersebut banyak menerima kedatangan penumpang yang telah melaksanakan umrah. Selain itu, pihaknya juga menyebar leaflet ke calon penumpang yang akan menuju ke Timur Tengah yang melakukan vaksin meningitis di KKP untuk berhati-hati selama berada di sana.

Sementara itu, Pemilik Biro Perjalanan Umrah dan Haji Hajar Aswad, Her Suprabu, menyampaikan gencarnya pemberitaan virus MERS, membuat bisnis tersebut lesu. Dia menyampaikan pada bulan ini ada dua keberangkatan umrah, tapi ada sekitar 10 orang yang mengundurkan diri karena adanya pemberitaan tersebut. Selain itu, ada juga beberapa orang yang berminat untuk mendaftar umarh tapi menunda waktu pendaftaran.

“Pada Januari-Maret biasanya kami memberangkatkan 300 orang tapi mulai April hanya sekitar 150 orang. Mei memang biasanya low season, yang banyak biasanya pendaftaran untuk bulan-bulan selanjutnya. Tapi dengan adanya pemberitaan virus MERS yang gencar sehingga beberapa orang yang menunda pendaftaran umrah,” papar Prabu saat dihubungi Solopos.com.

Padahal dia menilai, calon jemaah umrah tidak perlu khawatir karena Arab Saudi hanya sekitar 10 hari. Menurut dia, yang pelru diwaspadai adalah TKI dan juga pelajar yang berada di Timur Tengah karena waktu berinteraksi mereka dengan lingkungan setempat yang lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya